Swara Pendidikan (Tapos, Depok) – SMK Forward Nusantara (FORNUS) Depok, kehadiran 16 siswa SMK Negeri 1 Aesesa, Nusa Tenggara Timur, jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) yang akan mengikuti program pembelajaran selama tiga bulan, dari Agustus hingga November 2025.
Kepala SMK FORNUS, Danan Wuryanto Pramono, SS, S.Kom, M.Pd, mengungkapkan bahwa kerja sama ini berawal dari kunjungan beberapa kepala sekolah dan Ketua MKKS Nusa Tenggara Timur ke SMK FORNUS pada tahun 2023.
“Dari pertemuan tersebut muncul gagasan perlunya pembelajaran bersama antara SMKN 1 Aesesa dengan SMK FORNUS. Hal ini karena model dan materi pembelajaran di FORNUS berbeda dengan sekolah lain, termasuk dengan sekolah mereka,” ungkap Pram, sapaan akrabnya, kepada Swara Pendidikan, Selasa (18/8/25).
Ia mengatakan, pada tahun 2024, lima alumni SMKN 1 Aesesa jurusan TKJ juga pernah belajar di SMK FORNUS. Setelah tiga bulan mengikuti pembelajaran, kelimanya berhasil lolos seleksi rekrutmen salah satu perusahaan telekomunikasi besar di Indonesia.
“Keberhasilan tersebut membuat mereka semakin memahami kualitas pembelajaran di SMK FORNUS. Karena itu, pada tahun ini mereka mengirimkan kembali, tidak hanya alumni, tetapi juga siswa kelas 12 untuk belajar di sini,” kata Pram.
Program ini sejalan dengan upaya sinkronisasi kurikulum atau penyelarasan antara kurikulum sekolah dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), kata Pram, tujuannya agar lulusan SMK memiliki kompetensi relevan dengan dunia kerja, sehingga siap langsung bekerja atau berwirausaha setelah lulus.
“Siswa dibekali materi digital marketing mulai dari dasar-dasar SEO, content marketing, hingga strategi pemasaran melalui media sosial. Tujuannya agar produk-produk lokal, termasuk hasil bumi dan sumber daya laut NTT, dapat dikemas dan dipasarkan lebih luas,” imbuhnya.
Pram menegaskan bahwa SMK FORNUS terbuka menerima siswa dari luar daerah. Bahkan, sekolah ini kerap menjadi percontohan program nasional. “Sebelum program bahasa pemrograman Sparta X dari Marcoding diluncurkan secara nasional, pilot project-nya diuji coba di SMK FORNUS. Begitu juga program satu siswa satu laptop, hingga kolaborasi dengan LG dalam pengembangan bahasa pemrograman untuk siswa SMK,” terangnya.
Sementara itu, Julio Pio, siswa kelas 12 SMKN 1 Aesesa, mengaku senang dapat mengikuti program belajar di Depok. “Guru-gurunya baik dan cara mengajarnya mudah dipahami. Teman-teman di sini juga ramah, sehingga kami tidak merasa kesulitan walau berbeda daerah,” kata Julio.
Menurut dia, pembelajaran di SMK FORNUS lebih menekankan praktik langsung sehingga mudah ditangkap. “Sesuai arahan kepala sekolah, setelah selesai belajar kami akan membuat laporan berupa produk UMKM yang dipasarkan melalui website. Hal ini menjadi bekal agar kami bisa mandiri dan terus berkembang,” tutupnya. (Amr)