Swara Pendidikan (Depok) – Gladhys Lakeisya Erlita Jatmiko merupakan salah satu siswi berbakat dari SD Pelita Atsiri Permai, Kabupaten Bogor. Terlahir pada 29 April 2015, anak kedua dari pasangan Antonius Pandu BJ dan Desy Ismalasari ini telah menorehkan segudang prestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Prestasi terbarunya, Gladhys berhasil masuk sebagai finalis pada ajang Grand Final Puteri Anak dan Remaja Indonesia Tingkat Jawa Barat 2025 yang digelar di Bandung, Minggu (22/6/2025) lalu. Dari 25 finalis yang mewakili 12 kabupaten/kota se-Jawa Barat, Gladhys tampil gemilang hingga akhirnya terpilih sebagai Puteri Anak Jawa Barat Ekonomi Kreatif 2025. Dengan pencapaian ini, ia akan mewakili Kota Depok sekaligus Provinsi Jawa Barat di tingkat nasional yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober–November mendatang.
Ajang Puteri Anak dan Remaja Jawa Barat dikenal sebagai kompetisi bergengsi yang tidak hanya menonjolkan penampilan, tetapi juga mengedepankan pembangunan karakter anak dan remaja agar beriman, tangguh, cerdas, kreatif, dan inspiratif. Slogan yang diusung adalah “SMART, BEAUTY & BE INSPIRING”, menjadikan ajang ini sebagai wadah berprestasi sekaligus ruang ekspresi bakat.

Dalam perbincangan dengan Swara Pendidikan, Gladhys berbagi kisah perjalanannya.
“Awalnya aku senang banget menari dan menyanyi. Lalu aku diajak Kak Mey, Putri Remaja Jawa Barat Budaya, untuk ikut lomba Puteri Anak Depok. Alhamdulillah lolos, lalu lanjut ke tingkat provinsi Jawa Barat dan masuk top six hingga akhirnya menjadi Puteri Anak Jawa Barat Ekonomi Kreatif 2025. Sekarang aku bersiap untuk tingkat nasional menjadi Puteri Anak Batik Indonesia 2025,” ungkap Gladhys saat menghadiri peringatan HUT RI ke-80 pada lomba Runway Anak Hebat Jakarta Kidz Talent di Pesona Square, Sukmajaya, Depok, Minggu (17/8/2025).
Menjelang kompetisi tingkat nasional, Gladhys tengah mempersiapkan diri dengan latihan catwalk, public speaking, menjawab pertanyaan dewan juri, talent show, serta mempelajari berbagai motif batik khas Jawa Barat. Ia bahkan berencana tampil menggunakan Batik asli Kota Depok sebagai bentuk kecintaan sekaligus upaya memperkenalkan warisan budaya lokal di kancah nasional.
“Ajang ini kesempatan yang baik untuk memperkenalkan ekonomi kreatif Jawa Barat, salah satunya Batik Depok yang punya ciri khas tersendiri,” jelasnya.
Selain prestasi di bidang pageant, Gladhys juga pernah meraih juara 3 lomba nembang pupuh tingkat kecamatan, dan secara konsisten masuk tiga besar di kelas sejak duduk di bangku kelas 1.
“Walaupun sibuk di luar sekolah, aku tidak boleh melupakan prestasi akademik. Mamah selalu menasihatiku untuk tetap rajin belajar, supaya seimbang antara bakat, kreativitas, dan nilai di sekolah,” tuturnya.
Dari sekian banyak talenta yang dimilikinya, Gladhys paling menyukai bernyanyi dan catwalk. Kecintaannya pada musik lahir dari sang ayah yang juga gemar bernyanyi. “Darah seni dari papah mengalir ke aku, jadi aku ikut jejak papah menjadi penyanyi,” katanya.
Di tingkat nasional nanti, Gladhys akan menjalani karantina selama sepekan dengan berbagai agenda, mulai dari sesi perkenalan, ceremony, pembelajaran public speaking, latihan catwalk, hingga wawancara. Meski padat, ia berkomitmen menjaga stamina dengan berolahraga dan pola makan sehat.
“Untuk teman-teman sekolah, guru, keluarga, serta warga Jawa Barat yang aku hormati, aku mohon doa dan dukungan agar bisa menjadi Puteri Anak Batik Indonesia 2025, membanggakan sekolah sekaligus Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya penuh semangat. (Amr)