Swara Pendidikan | Jepara – Di era teknologi digital, inisiasi inovatif dari Kepala SDN 7 Suwawal, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, patut mendapat apresiasi. Rina Rochiana, M.Pd., berhasil mengubah kebiasaan anak-anak yang akrab dengan gawai dan gim menjadi peluang emas untuk pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan di kelas.
“Sekolah kami sedang gencar-gencarnya membawa teknologi digital ke dalam kelas. Kami ingin membuat proses belajar menjadi lebih seru dan relevan bagi para siswa,” ujar Rina Rochiana saat ditemui di ruang kerjanya yang terbuka dan menyatu dengan ruang guru lain tanpa sekat, Senin (29/7/2025).
Meskipun berstatus sekolah negeri di desa, SDN 7 Suwawal memiliki program-program pembelajaran yang tak kalah dengan sekolah elite di kota besar. Salah satu terobosan menarik yang dilakukan Rina adalah menjadikan koding sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Bukan hanya bermain gim, para siswa justru diajak untuk membuat gim mereka sendiri yang kelak bisa menjadi media bantu belajar.
Rina membayangkan materi pelajaran diubah menjadi petualangan seru di layar gadget siswa. Ini merupakan bagian dari strategi digitalisasi yang bertujuan membuat kegiatan belajar lebih menyenangkan dan bermakna. Untuk menunjang program ini, sekolah telah menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai.
“Anak-anak sekarang, kan, banyak yang kurang suka membaca buku. Nah, kami punya solusinya. Sekarang siswa bisa mengakses video atau materi pelajaran hanya dengan memindai barcode. Tinggal arahkan gadget ke barcode, langsung muncul konten pembelajarannya,” jelas Rina penuh semangat.
Sebagai bagian dari visi jangka panjang, SDN 7 Suwawal tengah mengembangkan program Smart Class, yang dilakukan secara bertahap. Saat ini, siswa diperbolehkan menggunakan gadget pada jam pelajaran tertentu di bawah bimbingan guru. Bukan untuk bermain, tapi sebagai alat bantu belajar yang efektif dan interaktif.
“Tentu saja, kami tidak bisa berjalan sendiri. Untuk menyukseskan program ini, SDN 7 Suwawal membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Kami sedang menjajaki peluang kerja sama dengan sejumlah mitra, termasuk perusahaan teknologi besar seperti Google,” ungkap Rina.
Tak hanya itu, pihak sekolah juga aktif melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan para orang tua, agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait penggunaan gadget di sekolah. Rina menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah, siswa, dan orang tua untuk menciptakan ekosistem belajar yang sehat dan produktif.
“Dengan kerja sama yang baik, kami yakin SDN 7 Suwawal bisa menjadi contoh sekolah berbasis teknologi yang kreatif, modern, dan tetap menyenangkan bagi anak-anak,” pungkasnya ramah.**