Swara Pendidikan (Cinere, Depok) – Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cinere 1 Depok saat ini sangat memprihatinkan. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1950 dengan luas sekitar 1.242 meter persegi ini dinilai sudah tidak layak digunakan dan membutuhkan rekonstruksi besar-besaran demi menjamin keselamatan, kenyamanan, dan kelangsungan proses belajar mengajar.
“Secara keseluruhan, bangunan SDN Cinere 1 memang sudah seharusnya diremajakan. Ini bangunan tua dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Tiang-tiang penyangga dan atapnya sudah keropos dan tidak layak lagi,” ungkap Kepala UPTD SDN Cinere 1, Drs. Nasim, saat ditemui jurnalis Swara Pendidikan, Rabu (2/7/2025).
Nasim berharap pemerintah Kota Depok, khususnya Dinas Pendidikan, memberikan perhatian serius terhadap kondisi sekolah tersebut. Ia menekankan pentingnya tindakan preventif sebelum terjadi insiden yang membahayakan siswa maupun guru.
“Jangan sampai harus menunggu ambruk dan memakan korban dulu baru direkonstruksi. Ini soal keselamatan anak-anak dan tenaga pendidik,” tegasnya.

Ia menyebutkan bahwa pada bulan April lalu, sudah ada kunjungan dari Badan Keuangan Daerah Kota Depok, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkin), serta Dinas Pendidikan bagian Sarpras. Dalam kunjungan tersebut, pihak terkait menyampaikan bahwa penyusunan anggaran akan dilakukan tahun ini, namun hingga kini pihak sekolah masih menunggu kelanjutan informasi.
“Selama ini kami hanya bisa melakukan perbaikan kecil seperti mengecat, mengganti genteng, dan plafon. Harapan kami, bangunan baru nanti bisa menghadirkan lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan ramah lingkungan,” imbuh Nasim.
Senada dengan itu, salah satu guru SDN Cinere 1, Nian Nurudin, menyatakan bahwa sejak tahun 2018 pihak sekolah sudah mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Kota Depok. Namun, saat itu muncul wacana bahwa sekolah akan direlokasi. Kemudian pada tahun 2020, informasi terbaru menyebut bahwa bangunan sekolah akan direkonstruksi total.
“Bangunan ini memang sudah harus dibongkar total. Sudah tidak bisa direnovasi lagi karena material bangunannya tua dan rapuh. Kalau direnovasi, justru akan boros anggaran,” ujarnya.
Nian juga mengungkapkan kekhawatiran para guru dan orang tua murid saat musim hujan tiba.
“Kalau hujan, air masuk ke dalam kelas. Atapnya sudah tidak rata. Kami khawatir bangunan bisa ambruk sewaktu-waktu. Bahkan pernah ada kejadian atap ambruk saat sekolah sudah tutup. Untung tidak ada anak-anak saat itu,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pada periode sebelumnya sempat muncul wacana dari Sekretaris Dinas Pendidikan untuk membangun ulang sekolah menjadi gedung tiga lantai, mengingat SDN Cinere 1 memiliki 18 rombongan belajar (rombel).
“Kami sangat berharap peremajaan bangunan sekolah ini segera direalisasikan. Belajar dalam kondisi bangunan yang tidak aman membuat kami selalu cemas. Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi keselamatan bersama,” pungkas Nian.
Dengan kondisi yang semakin mendesak, SDN Cinere 1 berharap perhatian dari pemerintah daerah bisa segera diwujudkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan optimal dan aman bagi seluruh warga sekolah. (Amr)