Swara Pendidikan (Tapos, Depok)- SD Negeri Sukatani 7, Tapos, melaksanakan kegiatan pelepasan siswa kelas VI dengan suasana sederhana namun penuh makna, pada Senin (2 Juni 2025) di halaman sekolah. 121 siswa, yang terbagi dalam empat rombongan belajar, dinyatakan lulus 100 persen.
Menurut Kepala SDN Sukatani 7, Sreen Listina, pelulusan digelar sesuai arahan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendidikan, yang menekankan prinsip efisiensi dan larangan terhadap kegiatan seremonial yang berpotensi membebani wali murid secara finansial.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami tidak mengadakan wisuda atau perpisahan yang bersifat mewah. Kami ingin menjadikan kelulusan ini sebagai momen penghargaan atas perjuangan siswa selama enam tahun menempuh pendidikan dasar,” kata Ina, biasa disapa saat ditemui di ruang kerjanya usai kegiatan.
Acara pelepasan dilakukan secara simbolis melalui prosesi serah terima kembali siswa kepada orang tua. Dalam momen tersebut, siswa secara langsung melepas atribut sekolah, seperti dasi, topi, dan badge sekolah, yang kemudian siswa kembali diserahkan kepada orang tua.
“Ketika mereka masuk, kami menerima titipan dari orang tua. Hari ini, kami serahkan kembali anak-anak itu, sebagai tanda bahwa amanah tersebut telah kami selesaikan,” ungkapnya.
Pelepasan siswa diwarnai momen haru saat para orang tua memeluk anak-anak mereka. Menurut Ina, hal ini justru menjadi pembelajaran emosional yang jarang terjadi dalam keseharian.
“Banyak orang tua yang jarang memeluk anaknya. Tapi tadi, di acara itu, pelukan dan ciuman dari orang tua menjadi bentuk apresiasi dan kasih sayang yang nyata, berlangsung spontan dan tanpa beban. Itu lebih bermakna daripada perayaan mewah,” ucapnya.
SPMB dan Kelulusan: Antara Input dan Output
Lebih lanjut, Sreen menegaskan pentingnya sinergi antara sistem kelulusan dengan proses Penerimaan Murid Baru (PPDB). Ia menyoroti bahwa kualitas pendidikan tak lepas dari proses awal penerimaan siswa yang sesuai regulasi, baik dari segi usia maupun kesiapan belajar.
“Input yang baik akan menghasilkan output yang baik. Maka kami imbau orang tua untuk mengikuti aturan SPMB yang berlaku, jangan mencari jalan pintas. Pendidikan harus dijalankan dengan integritas sejak awal,” tegasnya.
Ina berharap ke depan dunia pendidikan semakin merdeka, bukan hanya dari sisi kurikulum, tetapi juga dalam pelaksanaannya di lapangan tanpa intervensi, tekanan, atau titipan.
Jumlah Penerimaan Disesuaikan Regulasi
Tahun ini, SDN Sukatani 7 akan menerima siswa baru sebanyak 4 rombongan belajar, dengan kapasitas maksimal 28 siswa per kelas, sesuai Peraturan Wali Kota Depok.
“Jumlah siswa memang tidak sebanyak dulu, karena ada penyesuaian regulasi. Tapi kami tidak masalah, karena prinsipnya, berapa pun jumlahnya, jika dijalankan dengan amanah, insya Allah mencukupi,” kata Ina.
Menutup pernyataannya, Ina berharap kolaborasi antara sekolah dan orang tua terus terjalin dengan baik. Sekolah berkomitmen untuk fokus pada proses pembelajaran yang bermakna dan berkelanjutan, termasuk dalam kegiatan seperti pentas seni dan pameran karya siswa.
“Kami ingin membangun pendidikan yang lebih bermutu. Tak perlu mewah, yang penting berkesan, amanah, dan sesuai regulasi. Mari kita jaga pendidikan bersama, dari input hingga output-nya,” pungkasnya. (NJ Saputra)