Swara Pendidikan (Cilodong, Depok) — Sebanyak 84 guru kelas 6, guru Pendidikan Agama Islam (PAI), dan guru PJOK dari SD Negeri se-Kecamatan Cilodong mengikuti kegiatan pendampingan asesmen yang bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam mengimplementasikan asesmen yang efektif dan bermakna.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Cilodong, Kosasih, didampingi oleh Ketua PGRI Kecamatan Cilodong, H. Nisar, Ketua Kombel Kecamatan Cilodong, Ujang Masyuri, Pengawas Pembina SD se-Kecamatan Cilodong, Kabul Sucipto, serta seluruh kepala SDN se-Kecamatan Cilodong. Acara berlangsung di SD Negeri Kalibaru 3, Selasa (29/4/2025).
Dalam sambutannya, Ketua Kombel Ujang Masyuri menyampaikan bahwa asesmen bukan hal baru bagi guru, namun pendampingan ini bertujuan mengingatkan kembali tugas pokok guru kelas 6 dalam merancang asesmen yang tepat sasaran.
“Kami ingin mendampingi Bapak/Ibu guru agar asesmen yang disusun benar-benar mencerminkan kemampuan siswa, sehingga bisa melahirkan lulusan terbaik di Kecamatan Cilodong,” ungkapnya. Ia juga berharap kegiatan serupa dapat diadakan untuk guru kelas 1 hingga kelas 5, sesuai regulasi pemerintah.
Sementara itu, Ketua PGRI Kecamatan Cilodong, H. Nisar, mengingatkan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kualitas guru dalam menyusun asesmen.
“Hari ini kita bersinergi untuk mempersiapkan asesmen kelas 6 agar bisa menghasilkan generasi unggul. Sebagai pendidik, kita tidak hanya mengajar, tapi juga harus terus belajar. Karena ilmu bisa mati jika kita hanya sibuk mengajar dan lupa belajar,” ujarnya.
Senada, Ketua K3S Kosasih menyampaikan apresiasi kepada para guru kelas 6 yang dianggap memiliki peran penting dalam menentukan kelulusan siswa.
“Guru kelas 6 saya sebut hebat karena di tangan Bapak/Ibu-lah sekitar 90 persen penentuan kelulusan siswa ditetapkan. Oleh karena itu, penyusunan asesmen Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa PSAJ merupakan penilaian akhir yang menentukan kelulusan siswa dan harus dilakukan secara serius.
“Ini adalah momen terakhir kita menilai siswa sebagai tugas mulia sekaligus berat. Saya harap seluruh peserta mengikuti kegiatan ini dengan seksama agar asesmen yang disusun benar-benar berkualitas,” pungkas Kosasih. (Amr)