SDN Mekarjaya 20 Sukmajaya Edukasi Siswa Cintai Lingkungan Melalui Pengumpulan Minyak Jelanta

by Redaksi
0 Komentar 20 Pembaca

Kepala SDN Mekarjaya 20 bersama guru pembina Pramuka sekolah ini menyaksikan para siswa menyerahkan mijel kedalam jerigen besar.

Swara Pendidikan (Sukmajaya, Depok)– Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan, SDN Mekarjaya 20,  Sukmajaya rutin mengajak para siswanya untuk mengumpulkan minyak jelanta (mijel) setiap hari Rabu. Program ini dimulai sejak tahun lalu sebagai langkah pembiasaan yang bertujuan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan di kalangan siswa.

Kepala SDN Mekarjaya 20, Viptri, menjelaskan bahwa pengumpulan mijel di sekolah ini adalah upaya untuk mencegah pencemaran lingkungan yang seringkali disebabkan oleh pembuangan minyak jelanta sembarangan. “Kami ingin memberikan edukasi kepada siswa bahwa membuang minyak jelanta di tempat yang tidak tepat dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, kami menyediakan tempat khusus di sekolah bagi mereka untuk membuang mijel secara aman dan tidak merusak lingkungan,” tutur Viptri.

Setiap hari Rabu, yang bertepatan dengan kegiatan Pramuka, siswa diwajibkan membawa minyak jelanta dari rumah masing-masing, yang biasanya dikemas dalam botol bekas air mineral. Menariknya, para siswa merasa senang dan antusias mengikuti program ini.

“Mereka merasa senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini, dan tidak sedikit yang membawa minyak jelanta dalam jumlah lebih banyak karena merasa ikut berkontribusi pada pelestarian lingkungan,” imbuhnya.

Sekolah juga menyediakan jerigen besar bekas minyak sayur untuk menampung minyak jelanta dari para siswa. Selain itu, pihak sekolah bekerja sama dengan sebuah lembaga pengepul mijel yang berasal dari Jakarta.

Viptri mengungkapkan bahwa meskipun sekolah menerima imbalan dari kegiatan ini, nilai yang diperoleh tidaklah besar. Namun, hasil dari penjualan mijel ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan pendidikan dan fasilitas di sekolah.

“Semoga dengan adanya program ini, para siswa tidak hanya belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi agen perubahan yang dapat membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar mereka,” harap Viptri.  (Jaya)

Baca juga