NELAYAN ASAL DESA RAMPA KOTABARU TEWAS DIHANTAM OMBAK BESAR

by Deddy@mier
0 Komentar 459 Pembaca
Ilustrasi

Ilustrasi

SWARAPENDIDIKAN.CO.ID (KOTABARU, KALSEL) – Akibat  cuaca buruk seorang warga nelayan dari Rampa Lama RT. 09 Desa Rampa, Sahdan 59 tahun, tewa tenggelam akbat perahu mesin (balapan) miliknya tenggelam dihantam ombak besar dan angin kencang.

Kejadian yang terjadi pada hari Rabu, 21/09/2016, sekitar pukul 10.00 wita di Selat Laut Pulau Laut Kotabaru ini baru diketahui oleh nelayan lain yang sedang menarik jalanya yang tersangkut pada sebuah perahu mesin yang tenggelam.

Setelah dilihat oleh nelayan tersebut ternyata perahu mesin itu milik Sahdan. Mengetahui hal tersebut keluarga segera melaporkan kejadian ini kepada Satpolair Polres Kotabaru dan Basarnas Kotabaru. Polair Polres Kotabaru dan Basarnas yang mendapat laporan segera berkoordinasi dengan instansi terkait seperti, Basarnas Kotabaru, BPBD, KSOP dan Pangkalan Angkatan Laut Kotabaru serta warga nelayan. Tim segera diterjunkan kelokasi kejadian untuk melakukan penyisiran mencari korban.

Karena Terkendala dengan cuaca dan hari menjelang malam, pencarian korban dilanjutkan pada Kamis,22/09/2016. Penyisiran dilakukan sejak pagi hari, Tim pencari yang dibantu oleh warga nelayan kembali menyisir disekitar lokasi kejadian.Sekitar pukul 14.00 Wita Tim pencari dan warga nelayan menemukan jasad Sahdan terapung tidak jauh dari lokasi kejadian. Tim segera melakukan evakuasi jasad korban menuju dermaga Desa Rampa Lama untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

Kasat Polair Polres Kotabaru, AKP Tony Hartono menjelaskan ini murni laka laut karena cuaca yang ekstrem yang terjadi hari itu. ” kami segera melakukan pencarian setelah mendapat laporan dari pihak keluarga. Satpolair Polres Kotabaru dibantu Basarnas, BPBD, KSOP, TNI AL dan warga nelayan turun bersama-sama melakukan penyisiran. Pola yang kami lakukan adalah pola letter U karean kondisi air yang surut kami mengikuti arus air. Sekitar pukul 14.00 Wita korban berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi” jelas AKP Tony Hartono.

Pihak keluarga meminta agar jasad Sahdan tidak di visum dan ingin langsung dimakamkan hari itu juga. Pihak keluarga mengikhlaskan kejadian itu dan ini memang terjadi murni kecelakaan laut karena faktor cuaca dan bukan karena ada faktor lain.

Menurut pihak Keluarga, Sahdan yang hari itu turun ke laut sendirian memang tidak seperti biasanya. “beliau beli 5 liter bbm biasanya cuma Rp. 20.000, Almarhum mengatakan pergi lama” kata Ibu Ani kerabat korban yang juga merupakan Ketua RT. 09.

Sedang menurut Noor Hasanah, suaminya mulai malam sudah terlihat pendiam, dan hari itu sangat sering mengatakan kata sangat sayang pada istrinya berulangkali sambil mengelus badan istrinya. (deddy@mier)

 

link Video :

 

Baca juga

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel & foto di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi!!