
SWARA PENDIDIKAN.CO.ID. KOTABARU (KALSEL) – Tim dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas 4 Kotabaru hari ini, Kamis (23/06/16), melaksanakan operasi pemantauan kesiapan arus mudik di Kotabaru dan Batulicin. Operasi pemantauan arus mudik ini dilaksanakan oleh KSOP Kotabaru untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana, arus bongkar muat dan kesiapan anggota dilapangan menjelang libur lebaran.
Pelabuhan Ferry penyeberangan Tanjung Serdang yang menjadi tempat pertama disinggahi oleh tim KSOP Kotabaru terlihat masih lengang. Hal ini dapat dimaklumi karena biasanya puncak arus mudik akan terjadi pada H-5 hingga H+5 nanti. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kotabaru yang didampingi oleh dua Kasubsi dan tim melakukan pengecekan kesiapan dan kebersihan di ruang tunggu pelabuhan. Tim KSOP Kotabaru juga mencek kesiapan kapal ferry yang melayani penyeberangan Kotabaru-Batulicin antara lain kelengkapan surat-surat dokumen kapal serta alat keamanan di kapal ferry tersebut.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry ( Persero ) Cabang Batulicin, Daniel PP. Tambunan, yang ditemui oleh Tim KSOP Kotabaru menjelaskan beberapa kendala dan hambatan yang terjadi. Kepala KSOP Kotabaru yang menerima laporan segera meminta agar pihak ASDP segera memberikan laporan itu agar dapat segera dicari solusi yang tepat agar tidak mengganggu kegiatan operasional penyeberangan kapal ferry menjelang arus mudi lebaran tahun ini. Kapal ferry yang tersedia ada 7 unit yang siap sedia melaksanakan opersional menjelang libur lebaran tahun ini.

Tim KSOP Kotabaru kembali melanjutkan pantauannya ke pelabuhan Samudera Batulicin untuk melihat dan mencek kesiapan semua personil yang terkait dalam melayani keberangkatan kapal menuju luar pulau. Kepala KSOP Kotabaru beserta tim juga langsung mencek situasi lapangan dan Kapal KM BINAIYA yang hari ini akan melakukan pelayaran menuju Semarang. Kepala KSOP Kotabaru juga berdialog dengan Kapten Kapal tentang kesiapan pelayaran. Tim juga melakukan pengecekan ruang penumpang dan kamar mandi dan wc.
Pelabuhan selanjutnya yang disinggahi oleh tim KSOP Kotabaru adalah Pelabuhan Ferry Tarjun milik PT. Benua Raya Khatulistiwa. Arus penumpang disini juga masih terlihat normal tanpa ada peningkatan yang berarti. Kesiapan armada yang dimiliki oleh PT. Benua Raya Khatulistiwa juga sudah siap untuk melayani arus mudik lebaran tahun ini.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kotabaru, Aprianus Hangki,MMTr , yang didamping oleh Kasubsi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Achmad Harjono, SE dan PLT Kasubsi Keselamatan Pelayaran, Penjagaan dan Patroli, M. Guntur, mengatakan kepada swarapendidikan.co.id bahwa Operasi pemantauan arus mudik lebaran ini merupakan perintah dari Menteri Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Laut untuk melaksanakan operasi pemantauan arus mudik lebaran ini sejak H-15 dan H+15 tepatnya sejak 22 Juni hingga 20 Juli.
” Pelabuhan Kotabaru adalah salah satu pelabuhan yang bukan ditunjuk sebagai alat pemantauan arus mudik lebaran, namun kami selaku petugas dilapangan tetap akan melakukan tugas dan fungsi kami dari perpanjangan tangan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk memastikan arus lancar barang yang masuk dan keluar terutama menghadapi arus mudik lebaran ini” tegas Aprianus Hangki.
” Harapan kami tidak ada masalah dalam hal ini, terakhir tadi kami melakukan kegiatan pemantauan untuk kapal KM Binaiya yang melakukan kegiatan muat penumpang yang tadi memuat penumpang kurang lebih 700 penumpang dan itu masih dikatagorikan aman dimana KM Binaiya ini bisa memuat 1600 penumpang. Jadi belum ada kenaikan yang signifikan dipelabuhan Kotabaru dan Batulicin sampai saat ini,” katanya.
“Kedepan kami juga akan menyiapkan semua petugas serta instansi terkait diunsur kepelabuhanan akan terus melakukan pemantauan hingga H+15 hingga arus balik nanti, kami juga akan laporkan secara langsung kepada Dirjen Perhubungan Laut terkait laporan monitoring ini. Harapan kami adalah kami bisa melayani kemudian bisa memberikan pelayanan terbaik maksimal kepada masyarakat khususnya pengguna jasa transportasi laut dan bagi kami sesuai dengan arahan pimpinan monitoring angkutan lebaran adalah tugas yang mulia” pungkas Aprianus Hangki. (deddyamier)
