
SWARA PENDIDIKAN (TAPOS, DEPOK) – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berharap Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tapos dapat menyentuh para guru, menyusul IPM wilayah Tapos tergolong rendah.
Hal itu diungkapnya usai menghadiri pembukaan kegiatan Musrenbang Kecamatan Tapos di aula kecamatan setempat, Selasa (7/2/23).
Ketua PGRI Kecamatan Tapos, Sudarman mengungkap, Musrenbang selama ini lebih cenderung terfokus untuk pembangunan fisik, sementara nonfisik porsinya tidak banyak.
Padahal pembangunan nonfisik berkaitan dengan kualitas manusia, apalagi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kecamatan Tapos termasuk rendah dari rata-rata IPM Kota Depok.
Pendidikan adalah satu dari tiga indikator IPM selain indikator kesehatan dan ekonomi.
“Kami melihat pembangunan di kecamatan lebih terfokus pada fisik, yang kita inginkan juga adanya sedikit sentuhan terhadap upaya nonfisik khususnya untuk guru-guru kaitannya dengan IPM Tapos rendah,” tandas Sudarman.
Didalam Musrenbang Tapos terungkap IPM Kecamatan Tapos hanya sekitar 76 % dibawah rata-rata IPM Kota Depok 82,86%.
Terkait hal itu, Sudarman menegaskan, PGRI Tapos siap membantu kecamatan asalkan Kecamatan Tapos mau duduk bareng dengan para guru guna membahas permasalahan IPM dan dicarikan solusi terbaik untuk bisa memperbaiki IPM Kecamatan Tapos dari indikator pendidikan.
“Kami inginkan adanya sentuhan pembinaan terhadap para guru agar supaya mereka betul-betul berperan-serta didalam pembangunan IPM Tapos, seperti itu yang kami inginkan,” tegasnya. (jaya)