Swara Pendidikan.co.id (BANDUNG) – Sebanyak 466 guru non-pegawai negeri sipil (PNS) tersertifikasi pendidik pada SMA, SMK, dan SLB di Jawa Barat (Jabar) mendapatkan surat penugasan.
Penyerahan SK secara simbolis dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi mewakili Gubernur Jabar, Ridwan Kamil kepada perwakilan guru non-PNS penerima SK di Kantor Disdik Jabar, Jalan Radjiman, Kota Bandung, Kamis (12/8/21).
Kadisdik menjelaskan, penyerahan SK ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jabar untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru.
Surat penugasan ini, lanjutnya, diserahkan serentak melalui Kantor Cabang Dinas pendidikan di seluruh wilayah.
Gubernur pun mendorong seluruh guru untuk berupaya mendapatkan sertifikasi pendidik.
“Guru-guru yang mendapatkan SK ini akan mendapatkan tunjangan profesi guru,” ujar Gubernur Jabar yang akrab disapa Kang Emil melalui kanal YouTube Disdik Jabar, Kamis, (12/08/21).
Dia berharap tunjangan profesi ini, juga dibarengi dengan peningkatan profesionalitas dalam kinerjanya sebagai pengajar.
“Guru memiliki andil besar dalam membentuk SDM (sumber daya manusia). Saya pun mengucapkan terima kasih, sebab saya bisa menjadi seorang gubernur berkat jasa guru saat saya sekolah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dimasa pandemi Covid-19, guru harus mampu berdapatasi dengan kebiasaan baru.
“Di masa pandemi ada tantangan termasuk para guru, dari administrasi mengajar, kurikulum kedaruratan, guru penggerak, PJJ (pembelajaran jarak jauh), pembelajaran yang disederhanakan, dan lain-lain. Harus siap 100 persen untuk adaptasi kebiasaan baru (AKB),” tandasnya.
Di KCD XIII, 31 Guru Non-PNS Bersertifikat Pendidik Terima SK
Sementara itu di Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan wilayah XIII, Herry Pansila didampingi Kasubag Cadisdik XIII, Totong secara simbolis menyerahkan SK penugasan kepada 31 Guru Non-PNS Bersertifikat Pendidik.
Kepala Cadisdik XIII, Herry Pansila berharap, pemberian SK Penugasan bagi ke 31 Guru Non-PNS bersertifikat pendidik yang bertugas di KCD wilayah XIII akan lebih terpacu dan termotivasi menjadi guru yang lebih kompeten. (Harlis)