40 Warga Kurang Mampu dan 15 Pelaku Usaha Terima Bantuan Dari Prodi MK PNJ

by Redaksi
0 Komentar 901 Pembaca

Mahaiswa Program studi Manajemen Keuangan (MK), Politeknik Negeri Jakarta, membagikan sembako bagi warga kurang mampu di kelurahan Abadijaya, Sabtu (15/8/2020).

Swara Pendidikan.co.id (DEPOK) – Sebanyak 40 warga kurang mampu di kelurahan Abadijaya RT 09/02, Kecamatan Sukmajaya mendapat bantuan sembako senilai Rp 200.000 serta beras 5 kg dari Program studi Manajemen Keuangan (MK), Politeknik Negeri Jakarta, Sabtu (15/8/2020).

“Ini merupakan kegiatan rutin tahunan Program studi Manajemen Keuangan (MK), dan kali ini kita fokuskan kepada warga yang kurang mampu di kelurahan Abadijaya, tepatnya di RT 09/02, kec. Sukmajaya Depok,” terang Ali Masjono yang mewakili Ketua jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).

“Ada sekitar 40 warga kurang mampu yang kita berikan bantuan senilai Rp 200.000,- serta beras 5 kg, termasuk juga 15 paket bantuan kepada UMKM sekitar kampus yang terdampak Covid-19,” papar Ali Masjono.

“Alhamdulillah, warga disini senang menerima bantuan dari para mahasiswa PNJ, dan selama kegiatan ini kita juga tetap menerapkan protokol Covid-19,” ujar Ketua panitia, Sabar warsini menambahkan.

Pak Adul, perwakilan dari salah satu warga Abadijaya, dalam sambutan singkatnya, mengucapkan terima kasih atas kepedulian para mahasiswa PNJ. Dia juga meminta agar lembaga pendidikan, khususnya PNJ untuk dapat membantu anak-anak di kelurahannya belajar daring.

Pelaku UMKM terima bantuan modal usaha

Panitia MK PNJ bersama penerima bansos

Sementara itu, 15 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mendapat bantuan modal senilai Rp 500.000,- mengaku senang atas bantuan tersebut. Hal itu diungkap bapak Sutar, pedagang pecel lele di jalan ahmad dahlan Beji yang menerima bantuan modal.

Dikatakan pak Sutar, selama pandemi ini, usahanya sepi, pasalnya 85% pelanggannya adalah mahasiswa yang kost disekitar jalan ahmad dahlan Beji.

Pak Sutar juga sempat menanyakan kapan kampus dibuka kembali, dan dijelaskan oleh panitia bahwa untuk semester ganjil ini, September 2020 – Januari 2021, mahasiswa PNJ masih belajar secara daring.

Amin, yang juga ketua panitia pada kegiatan bakti sosial ini mengaku bantuan modal usaha ini jumlahnya sangat kecil, mengingat anggaran yang terbatas.

“Kami sebenarnya ingin membantu lebih dari 15 pelaku usaha yang terdampak Covid-19, tetapi karena keterbatasan anggaran, kami hanya memilih 15 pelaku usaha yang benar-benar membutuhkan bantuan,” pungkasnya. (AM/gus)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel & foto di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi!!

Baca juga