Sunday, March 16, 2025
HomeBERITA UTAMAINFO GURU16 SDN Gugus 1 dan 4 Kecamatan Sukmajaya Ikuti Sosialisasi E-Kinerja

16 SDN Gugus 1 dan 4 Kecamatan Sukmajaya Ikuti Sosialisasi E-Kinerja

Swara Pendidikan (Sukmajaya, Depok)- 48 perwakilan dari 16 SDN Gugus 1 dan 4 Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok mengikuti Sosialisasi e-Kinerja di SDN Mekarjaya 11. Senin (15/1/24).

Acara dibuka oleh pengawas pembina SD Kecamatan Sukmajaya, Ade Sukma Nurzani. Dihadiri oleh Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecanatan Sukmajaya, Arif Suryadi M.Pd dan Ketua Gugus 1, Hj Nana Marlina S.Pd dan Ketua Gugus 4, Hj Bety Nurbaeti M.Pd.

Ade Sukma Nurzani menjelaskan, kegiatan sosialisasi  bertujuan agar para guru mengetahui dan memahami bagaimana cara membuka dan mengisi aplikasi e-kinerja guru.

“Setiap sekolah mengirim tiga utusan, kepala sekolah,  guru yang memahami IT dan seorang operator sekolah.” ujarnya

Menurut Ade, dengan adanya aplikasi e-kinerja, penilaian tidak hanya kepala sekolah, tetapi guru juga bisa menilai kinerja kepala sekolah. Berbeda dengan dulu, penilaian kinerja guru dilakukan sendiri oleh kepala sekolah yang bersifat subyektif,

“Jadi saling melakukan penilaian. Kalau gurunya aktif pasti nilainya banyak, jika gurunya tidak aktif dalam kegiatan maka nilai yang diperoleh tidak banyak,” tutur Ade.

Ade menambahkan, Sosialisasi e-kinerja lebih pada penekanan bagaimana cara membuka aplikasi dan pengisian data di akun masing-masing.

“Untuk penilaiannya ada empat potensi, yakni : penilaian kepribadian, pedagogi, sosial dan professional,” jelasnya.

Ketua K3S Kecamatan Sukmajaya, Arif Suryadi mengatakan, kegiatan sosialisasi ini terkait dengan penilaian kinerja melalui evaluasi kinerja.

“Terkait adanya regulasi penilaian guru dan kepala sekolah dengan tidak melalui Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Manual, tetapi sekarang sudah menggunakan e-kinerja melalui aplikasi,” paparnya.

Dengan aplikasi e-kinerja, lanjut Arif, nanti tidak lagi menggunakan SKP manual, tetapi melalui aplikasi e-kinerja penilaian akan obyektif baik kepala sekolah maupun guru saling menilai secara obyektif.

“Jadi ga ada lagi  penilaian yang subyektif,” pungkasnya. (Jaya)

 

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments