Swara Pendidikan (Bogor) – Yayasan Tabungan Surga menggandeng relawan komunitas Pijar Desa, Pesantren Kalcer Indonesia, serta masyarakat umum untuk menyukseskan kegiatan Fun for Difable and Family Fun Walk yang digelar di lapangan parkir Hotel Syariah Lor-in Sentul, Kabupaten Bogor, Ahad (21/12/2025).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional, sekaligus menjadi ruang kebersamaan antara penyandang disabilitas, keluarga, relawan, dan masyarakat umum dalam suasana yang inklusif, aman, dan penuh kegembiraan.
Acara berlangsung meriah dengan rangkaian kegiatan olahraga dan hiburan. Kegiatan lari sejauh 5 kilometer dimotori oleh Pesantren Kalcer Indonesia dengan rute dari halaman parkir Hotel Lor-in Sentul menuju kawasan Sirkuit Sentul. Sementara itu, para penyandang disabilitas mengikuti kegiatan jalan santai sejauh 2 kilometer yang dirancang ramah dan aman bagi seluruh peserta.
Ketua Yayasan Tabungan Surga, Firman Sukmawirya, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukanlah perayaan, melainkan momentum refleksi dan pengingat. Hal itu berangkat dari masukan para penyandang disabilitas netra yang menilai bahwa disabilitas bukan sesuatu untuk dirayakan, melainkan realitas sosial yang perlu dipahami dan dihormati bersama.
“Kami diingatkan bahwa ini bukan tentang merayakan keterbatasan, tetapi mengingat bahwa di sekitar kita ada saudara-saudara yang hidup dengan kondisi berbeda dan membutuhkan dukungan nyata,” ujar Firman.
Dia juga mengapresiasi peran LAZ Ummul Quro yang dinilai konsisten mendampingi komunitas penyandang disabilitas sejak masa pandemi COVID-19. Meski aktif dalam berbagai kegiatan kemanusiaan di sejumlah daerah, seperti Aceh dan Sumatera, perhatian terhadap penyandang disabilitas binaan Yayasan Tabungan Surga tetap terjaga.

Dalam kesempatan tersebut, Firman menegaskan bahwa kehadiran para tamu undangan dalam kegiatan ini bukan karena nama besar lembaga, melainkan dorongan untuk bertemu, belajar, dan berinteraksi langsung dengan para penyandang disabilitas.
“Saya justru merasa derajat kami terangkat oleh mereka. Kondisi ini bukan pilihan hidup mereka, namun saya tidak pernah mendengar mereka menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, mereka rajin menghafal Al-Qur’an dan terus berikhtiar,” tuturnya.
Firman juga menyampaikan refleksi bahwa ujian sesungguhnya mungkin bukan terletak pada para penyandang disabilitas, melainkan pada masyarakat yang diberi kesempurnaan, apakah mampu mensyukuri nikmat dan berbagi empati kepada sesama.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran publik akan pentingnya nilai inklusi, empati, serta dukungan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh relawan yang telah bahu-membahu demi kesuksesan acara ini. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, di antaranya Hotel Syariah Lor-in Sentul, LAZ Ummul Quro, serta para mitra dan donatur lainnya,” tutup Firman.
Suasana acara semakin semarak dengan penampilan minat dan bakat anak-anak Difable Cahaya Qur’an, binaan Yayasan Tabungan Surga, yang menampilkan kreativitas serta potensi luar biasa di hadapan para peserta dan tamu undangan.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadirkan sekitar 250 penerima manfaat, terdiri atas penyandang tunanetra dan tunarungu yang saat ini dibina oleh Yayasan Tabungan Surga. Nurjaya SP





