Swara Pendidikan (Cibinong, Bogor)— Yayasan Tabungan Surga bekerja sama dengan Komunitas Pijar Desa IPB dan Pesantren Kalcer Indonesia sukses menggelar Festival Karya Sahabat Difabel Cahya Qur’an pada Ahad (13/7/2025), bertempat di lapangan outdoor Café Sukahati, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Kegiatan ini mengusung tema “Mengenal Potensi Ekonomi Kreatif Difable dan Membangun Kebersamaan antar Komunitas”, menjadi wadah apresiasi sekaligus panggung ekspresi bagi para sahabat difabel binaan Yayasan Tabungan Surga. Dalam festival ini, ditampilkan beragam karya seni dan hasil kreativitas, pameran kerajinan tangan para penyandang disabilitas.
Ketua Yayasan Tabungan Surga, Firman Sukmawirya, menyampaikan apresiasi dan rasa haru atas antusiasme semua pihak yang terlibat, khususnya anak-anak muda yang hadir sebagai relawan maupun pengisi acara.
“Terima kasih atas kehadirannya dan respon positif dari para tamu dan komunitas yang hadir, baik secara langsung maupun yang memberikan dukungan melalui media sosial. Saya cukup terharu, di hari Minggu seperti ini, anak-anak muda justru memilih menghabiskan waktu mereka untuk berbagi kebahagiaan bersama adik-adik difabel. Ini adalah bentuk kepedulian yang luar biasa,” ungkap Firman.
Lebih lanjut, Firman menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan ruang inklusif bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat berkarya dan berkontribusi dalam masyarakat.
“Festival ini bukan hanya ajang seni. Ini adalah bukti nyata bahwa sahabat difabel memiliki potensi luar biasa jika diberikan bimbingan, ruang, dan kesempatan. Mereka juga ingin mandiri, berkembang, dan dihargai kemampuannya,” tandasnya.
Firman menyebut bahwa keberadaan Sekolah Luar Biasa (SLB) gratis Cahya Qur’an yang telah berjalan selama 10 tahun di bawah naungan Yayasan Tabungan Surga, dapat terus bertahan berkat dukungan berbagai pihak.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Ketua Komunitas Pijar Desa dari kampus IPB, Zahra Qolbi Ainayah menjelaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari program kerja komunitas yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi kreatif bagi masyarakat, termasuk bagi teman-teman disabilitas.
“Kami ingin membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya. Kegiatan ini sudah kami persiapkan selama dua bulan terakhir, melibatkan banyak pihak, termasuk mahasiswa sebagai relawan,” terangnya.
Zahra juga menyebutkan bahwa lebih dari 130 peserta hadir dalam festival ini, ada yang dari Bogor, Depok, Jakarta, Bekasi, dan Tangerang, termasuk 20 relawan dari Komunitas Pijar Desa IPB.
“Alhamdulillah, kegiatan ini menjadi salah satu milestone penting dalam perjalanan Pijar Desa. Harapannya, festival ini bisa menjadi agenda tahunan dan menjangkau lebih banyak sahabat difabel serta komunitas lainnya di masa depan,” tutup Zahra. (NJ Saputra)