Swara Pendidikan (Depok) – Minimnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) menjadi perhatian serius Komisi D DPRD Kota Depok. Kondisi ini membuat DPRD mendesak Dinas Pendidikan Kota Depok segera mencari solusi baru agar program tersebut benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga.
Dalam rapat kerja bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Senin (15/09/2025) kemarin, Komisi D menilai bahwa kursi kosong di sekolah RSSG menandakan ada persoalan mendasar yang perlu segera ditangani. Dari kuota 5.000 siswa, baru sekitar 2.250 kursi yang terisi, atau kurang dari separuh.
Anggota Komisi D dari Fraksi PKS, Ade Firmansyah, menegaskan bahwa tujuan RSSG adalah mencegah anak-anak Depok putus sekolah karena masalah biaya maupun keterbatasan daya tampung sekolah negeri. Namun, di lapangan program ini belum diminati.
“Banyak warga enggan masuk RSSG karena faktor jarak, akses, hingga sarana-prasarana yang kurang memadai. Akhirnya masyarakat tetap berebut masuk sekolah negeri atau mencari alternatif lain,” ungkap Ade.
Menurutnya, Dinas Pendidikan perlu menyiapkan skema bantuan lain agar warga tetap bisa mendapatkan akses pendidikan, misalnya beasiswa atau program jaring pengaman sosial pendidikan.
Selain membahas RSSG, rapat kerja Komisi D juga menyinggung program lanjutan Universal Health Coverage (UHC) 2026 serta dukungan terhadap KONI dan Disporyata dalam persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.
“Rapat kerja hari ini berfokus pada usulan program 2026, yang selanjutnya akan dibahas di Badan Anggaran DPRD Kota Depok,” pungkas Ade. (Gus JP)




