Ditandai dengan pemukulan gong, Wali Kota Depok Mohammad Idris secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangungan (Musrenbang) Kota Depok bertajuk “Pemantapan Infrastruktur Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat” di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Rabu (13/3/19).
Swara Pendidikan.co.id (DEPOK) – Ditandai dengan pemukulan gong, Wali Kota Depok Mohammad Idris secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangungan (Musrenbang) Kota Depok bertajuk “Pemantapan Infrastruktur Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat” di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Rabu (13/3/19).
Dalam sambutan pembukaan, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan bahwa berdasarkan usulan belanja langsung Perangkat Daerah yang telah diinput ke dalam sistem RKPD (rencana kerja perangkat daerah) Online kurang lebih sebesar Rp 2,5 triliun.
“Sementara kemampuan anggaran untuk belanja langsung sebesar Rp. 1,9 triliun, sehingga masih ada selisih kurang lebih Rp 583,5 miliar,” ungkap Idris.
Diungkap Idris, tidak semua usulan terakomodir di tahun ini, ada beberapa usulan yang di-pending untuk tahun 2021 dikarenakan anggaran yang tidak cukup.
“Misalnya kita belum punya gedung wanita, ataupun youth center untuk sarana anak-anak muda kita berkreasi. Padahal pemerintah menginginkan itu untuk kepentingan bersama,” ungkapnya.
Dikatakan Idris, pemerintah juga bersedia menaikkan dana insentif LPM, RT/RW, tapi harus dibuat Pakta Integritas. “Jadi ada take and give-nya,” tandas Wali Kota.
Pembukaan Musrenbang Kota 2019 juga Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, Sekretaris Daerah Kota Depok, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, unsur Fokopimda, perwakilan Bappenas dan Bappeda Provinsi Jawa Barat, Kepala Bappeda Kota Depok, serta Ketua TP PKK Kota Depok. (gus)
