Swara Pendidikan (Baleka, Depok) – Wali Kota Depok, Supian Suri mendorong penguatan peran Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai garda terdepan dalam memantau dan menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat. Dengan keberadaan Posyandu, perkembangan kesehatan balita dan tumbuh kembang anak dapat dipantau lebih optimal sekaligus menjadi pintu masuk penyelesaian masalah sosial di lingkungan.
Terlebih, saat ini Posyandu telah mengembangkan layanan berbasis Enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencakup sektor pendidikan, lingkungan, kesehatan, sosial, ketahanan pangan, serta ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.
“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Permasalahan masyarakat harus dapat terpantau melalui Posyandu sehingga keberadaannya benar-benar berdampak pada peningkatan kesejahteraan warga,” ujar Wali Kota Depok, Supian Suri usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Posyandu Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Depok di Aula Serbaguna Lantai 10, Gedung Dibaleka II, Balai Kota Depok, Senin (20/10/25).
Supian menjelaskan, dengan menerapkan Posyandu Enam SPM, pemerintah daerah dapat menjangkau persoalan lebih luas, mulai dari perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), penataan kawasan kumuh, penyediaan sarana pendidikan yang layak, hingga penguatan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan apresiasi kepada para kader yang selama ini menjadi motor penggerak di lapangan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu yang masih bersemangat melayani di Posyandu. Saat ini ada 1.081 Posyandu di Kota Depok, dan keberadaannya menjadi perhatian kita bersama, karena ada yang sudah memiliki bangunan permanen dan ada juga yang belum,” tuturnya.
Supian berharap, meski kondisi sarana dan prasarana berbeda-beda, Posyandu tetap dapat menjalankan fungsi secara maksimal dalam pelayanan dasar serta mendukung pelaksanaan Posyandu Enam SPM di seluruh wilayah.
“Insya Allah, dengan ikhtiar bersama ini, kita dapat melahirkan generasi yang hebat, sehat, berdaya saing, dan siap melanjutkan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.**
(Harlis)