Swara Pendidikan (Cipayung, Depok) – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap 25 November kembali menjadi momentum refleksi bagi para pendidik di seluruh Indonesia. Di SDN Cipayung 2, momen ini dimaknai sebagai ajang evaluasi bersama mengenai peran strategis guru dalam membentuk masa depan bangsa, terutama di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi.
Kepala SDN Cipayung 2, Titin Supriatin, M.Pd, menegaskan bahwa HGN bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan kesempatan untuk mengapresiasi perjuangan para guru serta meneguhkan kembali komitmen pengabdian mereka.
“Bagi saya, Hari Guru Nasional adalah momen refleksi sekaligus apresiasi mendalam terhadap perjalanan para pendidik dalam menjalankan tugas mulianya. Profesi ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan hati. Saya bangga menjadi guru yang setiap hari harus sabar dan penuh kasih dalam membimbing peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya kepada Swara Pendidikan. Kamis (4/12/25).
Titin menjelaskan, dalam rangka mendukung visi “Pembelajaran Mendalam”, sekilah kami berkomitmen mengembangkan proses belajar yang tidak hanya menekankan penguasaan materi, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta pemahaman konseptual yang berkelanjutan. Ia merinci peran strategis guru di era pendidikan modern, di antaranya:
1. Fasilitator Pembelajaran
Guru tidak lagi menjadi pusat informasi, melainkan pendamping yang mendorong siswa menemukan dan mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2. Desainer Pengalaman Belajar
Guru merancang aktivitas yang bermakna, kontekstual, dan berorientasi pada pemecahan masalah.
3. Pembimbing Proses Berpikir
Guru membantu siswa menganalisis, merefleksikan, dan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman mereka sebelumnya.
4. Teladan Pembelajar Sepanjang Hayat
Guru terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan komunitas belajar, sehingga menjadi contoh semangat belajar yang tidak pernah berhenti.
Menurut Titin, guru saat ini berada dalam situasi yang sangat dinamis. Tuntutan profesi semakin meningkat, tetapi peluang untuk berkembang juga semakin terbuka lebar.
“Guru-guru berada pada fase transformasi penting. Mereka berusaha menyeimbangkan idealisme, profesionalisme, dan kebutuhan zaman yang terus berubah. Saya percaya guru tetap menjadi pilar utama pendidikan, dan banyak fenomena positif menunjukkan bahwa profesi ini bergerak ke arah yang lebih kuat, profesional, dan bermakna,” tambahnya.
Di momentum Hari Guru Nasional ini, Titin menyampaikan harapan agar setiap guru tetap percaya bahwa peran mereka sangat berarti bagi masa depan bangsa.
“Guru adalah cahaya yang tidak pernah padam. Sekolah ini berdiri kuat karena dedikasi para guru yang bekerja sepenuh hati. Kami juga berharap kesejahteraan serta perlindungan profesi guru semakin diperhatikan,” tutupnya. (Amr)




