
SWARA PENDIDIKAN (CIBUBUR, JAKTIM) – Guna tingkatkan kompetensi, Kwartir Ranting (Kwarran) Pramuka Kecamatan Pancoran Mas (Panmas) menggelar kegiatan Gelang Ajar Pembina dan Mabigus di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur Jakarta Timur selama dua hari, Jumat dan Sabtu (10-11/2/23).
Kegiatan selama dua hari diikuti seluruh kepala sekolah (Kepsek) SD negeri dan swasta dan MI (Madratsah Ibtidiyah) se wilayah Kecamatan Panmas dihadiri Ketua Kwarcab Pramuka Kota Depok, Nina Suzana dan anggota dewan kehormatan Kwarran Pramuka Kecamatan Panmas, Saiful Hidayat.
Ketua Kwarcab Pramuka Kota Depok, Nina Suzana memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas terlaksananya kegiatan Gelang Ajar Pembina dan Mabigus Kwarran Pramuka Pancoran Mas setelah sempat fakum selama dua tahun karena pandemi Covid19.
Menurut dia, saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah dilaksanakan dengan tatap muka penuh dan tidak lagi dalam suasana daring.
“Untuk itu semua peserta untuk bisa mengikuti kegiatan yang dilaksanakan selama duahari ini dengan sungguh-sungguh dan harapannya ilmu yang didapatkan pada hari ini dapat benar-benar diterapkan di pangkalan masing-masing,” kata Nina.
Anggota Dewan Kehormatan Kwarran Pramuka Panmas, yang juga mantan Camat Panmas, Saiful Hidayat mengatakan, Kwarran Pramuka Panmas selalu dan harus terdepan, karena wilayah Pancoran Mas ibukotanya Kota Depok.
“Pokoknya Kwarran Pramuka Panmas selalu dan harus terdepan dalam setiap kegiatan kepramukaan, Kwarran Pramuka Panmas menjadi barometer bagi kecamatan lain di Kota Depok,” tandas Saiful.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Gelang Ajar Pembina dan Mabigus, Sri Wahyuni menjelaskan, kegiatan Gelang Ajar selama dua hari merupakan kegiatan pertemuan pramuka bagi orang dewasa, baik Pembina Siaga, Penggalang maupun Penegak.
“Gelang Ajar adalah wadah bagi Pembina Pramuka untuk meningkatkan kompetensinya,” kata Sri.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Pancoran Mas itu menambahkan, kegiatan Gelang Ajar Pembina dan Mabigus diikuti pesertanya terdiri dari Mabigus (Kepala sekolah), pembina putra dan putri serta Operator sekolah (OPS).
‘Kegiatan ini juga melibatkan OPS agar data Pramuka akan lebih akurat lagi,” pungkasnya. (jaya)
