Swara Pendidikan (Sawangan, Depok)– SMK Perwira Bangsa (Perbas) Sawangan, menyelenggarakan program upskilling untuk guru produktif tata boga, khususnya pada bidang pastry dan bakery, pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Lulud Bakery, salah satu pelaku usaha yang berpengalaman di industri kuliner.
Program upskilling ini juga merupakan salah satu bentuk pengembangan profesional berkelanjutan (continuous professional development) bagi tenaga pendidik di lingkungan SMK Perwira Bangsa.
Kepala SMK Perwira Bangsa, Muhammad Rizki, S.Si, menjelaskan tujuan pelatihan, untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru agar sesuai dengan kebutuhan industri masa kini.
“Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru agar selaras dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri,” terang Rizki kepada Swara Pendidikan, Rabu (6/8/2025).
Menurut Rizki, dunia kuliner, khususnya di bidang pastry dan bakery—mengalami perkembangan yang sangat cepat, baik dari sisi teknik, bahan, maupun penyajian. Karena itu, guru-guru produktif perlu terus mengembangkan diri.
“Melalui program ini, para guru kami dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam pembuatan roti dan kue. Harapannya, ilmu tersebut dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran di kelas,” sambungnya.
Materi pelatihan mencakup berbagai teknik pembuatan pastry dan bakery, pengenalan resep-resep inovatif, serta tren terkini di industri makanan yang sedang berkembang. Rizki menyebutkan, kegiatan ini adalah bagian dari komitmen sekolah dalam menciptakan pendidikan vokasi yang adaptif dan relevan.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, guru-guru diharapkan mampu mentransfer ilmunya kepada siswa dengan pendekatan yang lebih kekinian dan aplikatif. Dengan begitu, proses belajar menjadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan,” imbuhnya.
Rizki berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkala untuk mendukung pencapaian visi sekolah sebagai institusi pendidikan vokasi yang unggul dan kompetitif di tingkat lokal maupun nasional.
“Kami percaya bahwa peningkatan kualitas guru adalah kunci utama dalam menciptakan lulusan yang siap kerja dan kompeten,” pungkasnya. (Amr)