Swara Pendidikan (Cilodong, Depok)— Sekolah dasar Islam terpadu, SDIT Cipta Insani yang berlokasi di Jalan Taman Makam Pahlawan, Cilodong, Depok, terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan berkualitas sejak berdiri pada tahun 2023.
Memasuki tahun ajaran 2025/2026, sekolah ini membuka dua rombongan belajar (rombel) untuk siswa baru dan telah berhasil memenuhi kuota dengan menjaring 60 murid hasil seleksi. Hingga kini, SDIT Cipta Insani telah memiliki 150 siswa dari jenjang kelas 1 hingga kelas 3, dan memiliki tenaga pendidik dan kependidikan, berjumlah 17 orang.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, SDIT Cipta Insani tengah membangun gedung baru berlantai tiga. Gedung tersebut akan menampung sembilan rombel tambahan beserta ruang kantor, melengkapi enam rombel yang saat ini sudah tersedia.
Pada kegiatan Deklarasi Sekolah Ramah Anak yang digelar Rabu (23 Juli 2025), tim Swara Pendidikan berkesempatan mewawancarai Ketua Badan Pembina Harian SDIT Cipta Insani, Wawan Hermawan, S, Hum, S.Pd, yang dikenal sebagai Duta Sekolah Ramah Anak tingkat nasional, Wawan menyampaikan visinya untuk menjadikan sekolah ini sebagai lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi peserta didik.

“Anak-anak harus merasa terlindungi hak-haknya, termasuk hak untuk belajar dengan nyaman. Disiplin harus ditegakkan tanpa kekerasan, sehingga sekolah bisa menjadi rumah kedua yang dirindukan oleh anak-anak,” kata Wawan.
Dalam hal kurikulum, SDIT Cipta Insani menerapkan kurikulum nasional seperti Kurikulum Merdeka, KTSP, dan Kurikulum 2013. Namun, sebagai sekolah Islam terpadu, kurikulum tersebut diperkuat dengan nilai-nilai keislaman, khususnya dalam penanaman ibadah, karakter, dan akhlakul karimah.
Tak hanya fokus pada penguatan karakter, SDIT Cipta Insani juga berinovasi dalam hal teknologi pendidikan. Sekolah ini telah mengimplementasikan kelas digital, dengan materi pembelajaran seperti coding dan kecerdasan buatan (AI).
“Setiap kelas sudah dilengkapi proyektor untuk mendukung proses pembelajaran. Dengan begitu, metode pengajaran tidak hanya bersifat ceramah, tapi juga visual dan interaktif,” jelas Wawan.
Dengan berbagai langkah progresif tersebut, SDIT Cipta Insani terus berbenah untuk menjadi lembaga pendidikan yang unggul secara akademis, religius, dan berwawasan ramah lingkungan. (NJ Saputra)