Swara Pendidikan (Abadijaya, Depok) – Lantai tiga ruangan kelas 6 di lantai 2 SDN Mekarjaya 11, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok selama dua tahun ini rusak dan mengancam keselamatan peserta didik. Namun masih tetap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kondisi ketiga ruang kelas yang rusak itu membuat para orang tua murid (OTM) merasa cemas dan resah terhadap keamanan dan keselamatan anak-anak mereka dalam kegiatan belajar di kelas.
Lantaran kondisi rusaknya bakal membahayakan para murid, sehingga satu ruang kelas hingga kini tidak lagi digunakan.
“Terus terang kami orangtua sangat prihatin, cemas dan merasa resah terhadap kondisi bangunan kelas, apalagi berada di lantai atas,” kata seorang ibu dibenarkan orang tua murid lain yang ditemui di SDN Mekarjaya 11, Jumaat (15/8/23).
Secara terpisah Wakil Ketua Komite SDN Mekarjaya 11, Yeana Dewi Mustika membenarkan, komite telah menerima keluhan para orang tua murid dan sudah ditindaklanjuti kepada pihak sekolah.
“Iya benar para orang tua murid kelas enam selama ini merasa kuatir dan resah terhadap kondisi tiga ruang belajar jelas 6 di lantai atas sekolah, komite sudah menyampaikan kekuatiran para orang tua ke pihak sekolah,” kata Yeana.
Dia mengakui, komite sudah melihat kondisi kerusakan tiga ruang kelas terutama lantai ruang bergelombang dan cekung. Sehingga lantainya bergetar bila dilewati para siswa, apalagi jika para siswa berlarian getaran lantainya terasa hingga di ruang guru dan tata usaha yang berada di lantai bawah.
“Apalagi ruang atas tidak dipake pas berada di atas ruang kerja kepala sekolah dan ruang guru, cukup mengerikan,” ungkapnya.
Kabarnya beberapa bulan lalu, lanjutnya, petugas Dinas Pendidikan Kora Depok sudah meninjau ketiga ruang kelas belajar yang bisa membahayakan para siswa kelas 5.
“Kami kuatir apabila tidak segera diatasi, kondisi kerusakannya akan semakin parah dan membahayakan para siswa yang lagi belajar di ruang kelas, tolong pak secepatnya diperbaiki,” pinta Yeana.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala SDN Mekarjaya 11, Hj Nana Marlina membenarkan, getaran dari lantai atas memang terasa sekali. Bukan hanya dirasakan oleh dirinya, guru-guru yang persis berada diruang bawahnya ikut merasakan getarannya.
“Iya, benar memang terasa getarannya bila anak-anak lagi berlarian di lantai atas,” ujar Hj. Nana dibenarkan guru-guru lainnya.
Dia mengakui, beberapa bulan lalu memang ada kunjungan dari Dinas Pendidikan.
“Ya, memang beberapa bulan lalu dari Sarpras (Sarana Prasarana) Disdik sudah melihat dan menyarankan agar ruang kelas jangan dipake, tapi ruang kelas yang satunya memang sudah lama tidak dipake,” kata Hj. Nana.
Mengenai sudah berapa lama ruang kelas itu tidak pakai, seorang guru mengatakan, sekitar dua tahun, ruang kelas sengaja dikosongkan demi keselamnatan siswa dan guru. (jaya)