Swara Pendidikan (Cipayung, Depok) — SMK Al-Muhtadin Depok menyelenggarakan kegiatan Gapura Panca Waluya bagi peserta didik selama dua hari, Jumat–Sabtu (19–20/12/2025), di lingkungan sekolah. Dua hari pelaksanaan, siswa menampilkan berbagai kreativitas melalui pentas seni dan kegiatan tanam pohon bersama sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Kepala SMK Al-Muhtadin Depok, Umie Poerwanti mengatakan kegiatan tersebut menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial dan lingkungan.
“Kegiatan Gapura Panca Waluya bertujuan membentuk peserta didik secara menyeluruh, tidak hanya dari aspek kompetensi keahlian, tetapi juga penguatan sikap dan karakter sesuai nilai-nilai Panca Waluya, yakni Cageur (sehat), Bageur (berperilaku baik), Pinter (cerdas), Bener (berintegritas), dan Singer (terampil dan cekatan),” tutur Umie kepada Swara Pendidikan saat ditemui di sekolah, Senin (22/12/2025).
Selain pengembangan kreativitas, lanjut Umie, kegiatan ini juga melatih jiwa kewirausahaan peserta didik. Setiap kelas membuka bazar yang menjual aneka makanan dan minuman hasil kreasi siswa.
“Pengunjung bazar tidak hanya berasal dari kalangan siswa dan guru, tetapi juga orang tua dan wali murid yang datang ke sekolah untuk mengambil rapor,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, pihak sekolah turut menggelar penggalangan dana kemanusiaan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana di wilayah Sumatera dan Aceh. Donasi dihimpun dari siswa, guru, tenaga kependidikan, serta orang tua dan wali murid.
Dana yang terkumpul rencananya akan disalurkan melalui sejumlah lembaga dan yayasan sosial terpercaya, di antaranya Albaari Foundation, MKKS SMK Kota Depok, dan Relawan TIK.
“Melalui kegiatan Gapura Panca Waluya ini, kami berharap peserta didik dapat tumbuh menjadi lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik dan keterampilan, tetapi juga memiliki karakter tangguh, kreatif, peduli, serta bertanggung jawab terhadap diri sendiri, keluarga, lingkungan, dan sesama,” pungkas Umie. (Amr)





