
Swara Pendidikan (Depok) – Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM) menetapkan hasil akreditasi untuk SMA Negeri 2 Depok dengan predikat istimewa untuk penilaian tahun 2021.
Dengan predikat istimewa ini, SMA Negeri 2 Depok yang berlokasi Jl. Gede Raya No 177 Depok Timur tidak perlu lagi melaksanakan akreditasi hingga tahun 2026.
“Ini merupakan capaian yang luar biasa, kerja keras kita di sekolah oleh seluruh guru, dan staf dengan menuai hasil yang memuaskan,” ungkap Kepala SMA Negeri 2 Wawan Ridwan kepada Swara Pendidikan diruang kerjanya, usai membuka kegiatan Workshop IHT Kurikulum Merdeka yang digelar 13-18 Juli 2023 bagi seluruh tenaga pendidik dan kependidikan (PTK) SMAN 2 Depok, Kamis (13/7/23).
Wawan Ridwan menyebut ditengah keterbatasan anggaran, Sekolah Menengah Negeri (SMAN) 2 Depok terus berbenah dan memantapkan proses pendidikan untuk dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain yang ada di wilayah Depok, khususnya di KCD II.
“Sejauh ini SMAN 2 Depok ini telah meraih berbagai prestasi, baik prestasi akademik maupun non akademik,” ucap Wawan bersyukur.

“Alhamdulillah, siswa didik SMAN 2 yang lulus untuk jalur undangan ke Perguruan Tinggi Negeri sebanyak 75 siswa. 46 siswa lolos ke PTN kedokteran, dan yang sedang belajar di luar negeri sebanyak 4 siswa. Tahun depan mereka kembali ke sekolah untuk mengambil ijazah. Dan yang masuk Olimpade Siswa Nasional sebanyak 3 orang,” terangnya.
Lanjut Wawan, walaupun minim anggaran dikarenakan tidak seluruh kegiatan tercover oleh dana BOS, namun seluruh kegiatan ekstra kulikuler yang jumlahnya ada sekira 23 ekskul tetap berjalan.
Sebagai sekolah eks RSBI, Wawan Ridwan mengaku harus memutar otak agar biaya operasional sekolah bisa terpenuhi. Pasalnya, kata Wawan, untuk biaya rekening listrik, sekolah harus membayar Rp 40 juta per bulan. Belum lagi kebutuhan operasional lainnya.
Untuk Jumlah kelas, ungkap Wawan, kelas 12 sebanyak 9 rombel, kelas 11, ada 12 rombel, sedangkan untuk kelas 10, kita siapkan antara 10-11 rombel, dengan 178 titik AC.

“Makanya kami selaku pimpinan agak keteteran dengan biaya yang tidak sepenuhnya bisa di cover oleh dana BOS, ini yang kadang oknum LSM atau wartawan menjugde kami dengan tudingan macam-macam, atau memberitakan sekolah dengan narasi yang ‘miring’ tanpa pemberitaan yang berimbang,”ungkap Wawan.
Kendati demikian, Kepsek SMAN 2 Depok, mengaku tetap tegar dan fokus menjalankan amanat sesuai tupoksinya. Alhasil, SMA Negeri 2 Depok banyak melahirkan siwa siswi berprestasi di berbagai bidang. Hingga meraih predikat istimewa. Sebuah capaian yang luar biasa ditengah keterbatasan anggaran. (gus)




