Swara Pendidikan (Cilodong, Depok) — Dalam rangka memperingati Dirgahayu ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional, PGRI Kecamatan Cilodong menggelar rangkaian kegiatan bertema “Menguatkan Soliditas dan Solidaritas melalui Kompetensi Anggota PGRI yang Berkualitas”. Bertempat di Studio Alam TVRI Depok, diikuti para guru dari seluruh sekolah dasar di Kecamatan Cilodong. Rabu (19/11/25)
Beragam kegiatan digelar untuk memeriahkan peringatan tersebut, antara lain senam pagi bersama, penampilan tari Goyang Karawang dari tim tari PGRI se-Kecamatan Cilodong, penampilan Hadroh KKG PAI, paduan suara oleh para guru, pembagian ungkapan terima kasih kepada delapan guru purna bakti, serta lomba senam sehat dari tiga ranting. Acara ditutup dengan pembagian berbagai doorprize, termasuk satu unit motor listrik sebagai hadiah utama.
Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Depok Raden Muchamad Zakkya Fauzan, S.E., M.M.S.I., Ketua PGRI Kota Depok H. Nisar Salim, S.Pd., Ketua K3S Kecamatan Cilodong Kosasih, S.Pd., Pengawas Pembinaan SD Kecamatan Cilodong Dyah Safitri, M.Pd., serta Ketua PGRI Kecamatan Cilodong Lusi Susanti, S.Pd.SD, termasuk seluruh kepala sekolah SDN se-Kecamatan Cilodong.
Dalam sambutannya, Lusi Susanti menegaskan bahwa tema peringatan ini menekankan pentingnya solidaritas dan peningkatan kompetensi guru sebagai kekuatan utama PGRI.

“Solidaritas adalah kekuatan PGRI untuk terus berdiri selama delapan dekade memperjuangkan martabat guru dan kualitas pendidikan. Namun solidaritas saja tidak cukup. Guru juga harus terus meningkatkan kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tantangan guru di era pembelajaran abad 21 yang menuntut inovasi dan kemampuan adaptasi terhadap teknologi digital serta kebutuhan karakter peserta didik.
“Guru masa kini tidak hanya dituntut mengajar, tetapi juga menginspirasi, beradaptasi, dan berinovasi,” katanya.
Lusi menambahkan bahwa Kecamatan Cilodong telah banyak menunjukkan praktik baik dalam peningkatan mutu pendidikan, mulai dari penguatan komunitas belajar guru, program peningkatan kompetensi, hingga kolaborasi lintas sekolah.
Melalui momentum HUT ke-80 PGRI ini, ia mengajak seluruh guru untuk memperkuat komitmen kebersamaan, meningkatkan kompetensi berkelanjutan, menjadi teladan bagi peserta didik, serta terus menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
“Di usia ke-80 ini, mari jadikan PGRI sebagai wadah perjuangan dan tempat bertumbuh bagi masa depan pendidikan Indonesia. Kita adalah guru — pekerjaan mulia yang tak pernah purna, dedikasi kita hari ini adalah warisan bagi generasi yang akan datang,” tutupnya. (Amr)




