Beragam komunitas melakukan Aksi bersih sungai disepanjang bentangan Ciliwung dari Cilebut sampai Bojong Gede
Swarapendidikan.co.id (BOGOR) – Ratusan orang dari berbagai komunitas dan masyarakat umum memeriahkan Festival Ciliwung 2 di Kampung Glonggong, Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Sabtu (10/11/19).
Kegiatan yang digelar selama tiga hari, Sabtu-Senin (9-11November 2019) oleh Yayasan Lintas Sungai Abadi (YALISA), bekerjasama dengan salah satu anak Perusahaan BUMN, Askrindo, di isi dengan beragam kegiatan.
Ketua Pelaksana Festival Ciliwung, Edi Supriyadi, mengatakan, Festival Ciliwung ini merupakan kali ke dua diselenggarakan, dan Askrindo selalu jadi sponsor kegiatan yang diadakan YALISA, dengan melibatkan berbagai komunitas.
“Intinya kami mengajak komunitas, para Mapala, Sispala, dan masyarakat umum untuk melakukan aksi bersih sungai disepanjang bentangan Ciliwung dari Cilebut sampai Bojong Gede,” ujar Edi Supriyadi. Sabtu (10/11).
Edi menambahkan, sebenarnya Operasi Bersih Sungai Ciliwung (OBSC) sudah rutin dilaksanakan tiap bulannya sebagai bentuk tanggung jawab sosial menjaga kebersihan sungai, kelestarian ekosistem yang ada didalamnya. “Sesuai selogan YALISA, Sungai bersih kami senang, mereka belum tentu!,” tambah Edi.
“Kami juga sengaja bolak balik ke sungai, tujuan agar masyarakat punya rasa malu, dan tidak lagi buang sampah di sungai. targetnya adalah bersih airnya, dan bantaran sungainya juga tertata rapih,” katanya.
Untuk mensukseskan Festival Ciliwung ini, Edi menyebut 20 Instansi di undang dari berbagai kampus, Komunitas, dan sekolah. Untuk menyemarakan pembukaan, panitia juga telah menyiapkan dpanggung Live Musik, Film dokumenter, dan Pameran Foto Kegiatan Opsih Sungai, dan Lapak Jualan.
“Itu pelaksanaan di hari Sabtu, sementara untuk agenda hari Minggu, telah kami siapkan 7 perahu karet untuk melaksanakan Operasi Bersih sungai, dan sebagai penutup rangkaian acara (hari Senin), kita lakukan penanaman seribu pohon di daerah bantaran sungai,” paparnya.
Ketua Pelaksana Festival Ciliwung berharap dengan adanya Festival ini tumbuh kesadaran semua pihak menjaga kelestarian sungai untuk warisan masa depan anak cucu. (Nurjaya)
