“Sekolah alam….apaan tu? Sekolahnya kayak Tarzan apa ya? Apa belajarnya selalu di alam gitu kah? Trus nanti pasti jago manjat- manjat aja” gumamku dalam hati, saat pertama kali ku menemukan label sekolah alam tak jauh dari daerahku tinggal.
Dulu, sekolah alam tidaklah setenar sekarang…dulu itu lah pandangan rata- rata orang kebanyakan tentang sekolah alam. Sehingga yang mereka pahami adalah anak – anak yang tak memiliki logika akademik menonjol lah tempatnya.
Sampai suatu ketika, ku mendapatkan kesempatan untuk bergabung menjadi keluarga dari sekolah alam.
Anakku pun tumbuh kembang bersama sejak taman kanak – kanak hingga sekolah dasar di lingkungan alam.
Sungguh, ajaib!!!
Bukan bermaksud membandingkan, namun benar adanya perbedaan itu nyata. Dari keempat anakku, satu ini yang sudah mendapatkan berbagai keilmuan di lingkungan sekolah alam tampak lebih terampil, cekatan, mandiri dan kreatif.
Bertanggungjawab atas diri dan lingkungannya, serta selalu membantu pekerjaan rumah tanpa diminta.
Keberanian dan percaya dirinya pun semakin meningkat saat usia sekolah dasar.
Kami pun para wali muridnya, senantiasa mendapatkan keilmuan tentang cara mengasuh anak sesuai dengan fitrahnya, serta pendampingan keilmuan lainnya.
Memang benar adanya, sekolah alam adalah teman bertumbuh. Bukan hanya bagi anak, namun bagi kami para orang tua juga yang sejatinya adalah pendidik dan pengajar pertama bagi ananda tercinta.
Thank you , sekolah alam.
Nice to meet you.
Pengirim: Maya Ulfah
Guru SD Alam Al Fazza Depok