Swara Pendidikan (Sawangan, Depok) – SDN Pasir Putih 03, Sawangan, menyelenggarakan kegiatan Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kearifan Lokal, Sabtu (26/4/2025).
Kegiatan ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Kartini, di mana seluruh siswa dan guru mengenakan pakaian daerah sebagai bentuk pelestarian budaya, dan menampilkan hasil kreativitas mereka dalam bentuk penyajian dan pengenalan makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala SDN Pasir Putih 03, Susilawati menjelaskan tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal, khususnya makanan dan minuman tradisional.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa dalam mengenal dan melestarikan makanan lokal. Kami ingin menanamkan bahwa makanan tradisional tidak kalah menarik dan lezat dibandingkan makanan modern atau luar negeri,” kata Susilawati saat ditemui di ruang kerja guru.
Setiap kelas, lanjut dia, menampilkan dan memperkenalkan makanan khas dari berbagai daerah di Indonesia. Para siswa juga diajak menawarkan hasil kreasi mereka kepada teman-teman untuk dicicipi, sehingga terjadi interaksi dan pertukaran pengetahuan mengenai kekayaan kuliner nusantara.
Ketua panitia kegiatan, Yuni Rahmawati, menyampaikan kegiatan P5 diikuti 530 siswa, dari kelas 1 hingga 6, dan Kegiatan dilaksanakan dalam tiga fase: Fase A (Kelas 1–2): Mengangkat tema Makanan Khas Depok, siswa memperkenalkan kuliner lokal dari daerah tempat tinggal mereka. Fase B (Kelas 3–4): Bertema Budayaku, Makananku, para siswa memperkenalkan makanan dari wilayah Jawa seperti Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Fase C (Kelas 5–6): Mengusung tema Dari Sabang sampai Merauke, siswa menampilkan makanan khas dari berbagai daerah di seluruh Nusantara.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa semakin mengenal, menghargai, dan mencintai makanan tradisional Indonesia. Dengan begitu, mereka akan lebih termotivasi untuk melestarikan budaya kuliner lokal di tengah gempuran makanan modern,” tutur Yuni.
Kegiatan ini berlangsung meriah dengan antusiasme tinggi dari siswa, guru, serta orang tua yang turut hadir mendampingi. Selain mengenal budaya lokal, kegiatan ini juga menjadi ajang pembelajaran kontekstual yang menyenangkan bagi para siswa.**
Editor : NJ Saputra