Swara Pendidikan (Mekarsari Depok) — SD Negeri Mekarsari 1 menjadi lokasi observasi dan wawancara dalam penelitian tesis mahasiswa Magister Ilmu Pendidikan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Farhatul Kamilah. Kunjungan ini dilakukan untuk menggali implementasi praktik read aloud (membacakan nyaring) yang diterapkan di sekolah, sebagai bagian dari studi berjudul Exploring Teachers and Literacy Activists’ Implementation of Interactive Read Aloud: Perceptions, Practices, and Challenges.
SDN Mekarsari 1 dipilih karena kiprah salah satu gurunya, Rossi Marinjani, yang aktif dalam pelatihan literasi melalui beasiswa microcredential dari Kemendikbudristek. Dalam kunjungan tersebut, Farhatul Kamilah—yang akrab disapa Kak Farha—menyaksikan langsung proses read aloud di kelas VI-B yang dibimbing oleh Ibu Rossi.
Pada sesi pembacaan, Ibu Rossi membawakan buku Teuku Nyak Arief, Pelita Pendidikan Aceh karya Firman Parlindungan dan Henny Juwita. Kegiatan berlangsung interaktif: peserta didik tampak antusias mendengarkan dan aktif merespons pertanyaan pemantik, baik yang menyangkut ilustrasi sampul maupun isi cerita.
Menariknya, Ibu Rossi memanfaatkan properti caping berwarna hijau dan hitam sebagai media visual untuk menghidupkan kerangka berpikir “6 Topi Berpikir” karya Edward de Bono. Siswa yang mengenakan topi hitam diminta mengidentifikasi masalah dalam cerita, sedangkan siswa bertopi hijau bertugas menawarkan solusi. Pendekatan ini membuktikan bahwa membacakan nyaring bisa menjadi strategi literasi yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga melatih berpikir kritis dan kreatif.

Setelah sesi read aloud, kegiatan dilanjutkan dengan wawancara untuk mendalami dampak dan manfaat praktik ini. Menurut Ibu Rossi, membacakan nyaring secara rutin dapat memperkaya kosakata, memperdalam pemahaman konsep lintas mata pelajaran (deep learning), serta meningkatkan minat baca peserta didik melalui pendekatan yang kontekstual dan menyentuh emosi.
Farhatul Kamilah mengapresiasi antusiasme siswa dan kreativitas guru dalam mengembangkan pembelajaran literasi. Ia berharap temuan dari observasi ini dapat memperkaya kajian akademiknya sekaligus menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam membudayakan read aloud sebagai bagian dari praktik pembelajaran bermakna. **
Editor: Gus JP
Bu Rosy kereen
Anak2 hebat 👍👍🥰
Terima kasih, Ibu.