
Swara Pendidikan.co.id , (Kotabaru, Kalsel). Curah hujan yang cukup tinggi yang terjadi kemarin selama kurang lebih 4 jam sejak pukul 10 malam, Jum’at (04/03/2016), membuat sebagian wilayah di Kotabaru dilanda banjir. Genangan banjir terpantau di Jl. Agus Salim , Jl. Veteran (pal 1), Jl. Yakut tepatnya di Makodim 1004 Kotabaru dan di Jl. H. Hasan Basri tepatnya di GOR Bamega, yang sudah menjadi langganan banjir setiap musim hujan, didaerah lain juga dilanda banjir antara lain di Komplek UKA desa Dirgahayu dan Gang Garuda. Gorong-gorong yang baru dibangun di Jl. Agus Salim yang langsung menuju ke laut yang diharapkan bisa menanggulangi banjir diwilayah itu ternyata juga tidak berfungsi sempurna seperti yang diharapkan.
SDN 2 Semayap yang dilanda banjir tadi malam terlihat cukup parah hingga memasuki ruang kelas yang berada di lantai bawah sekolah itu. Swara Pendidikan yang turun ke lokasi sekolah SDN 2 Semayap melihat kondisi sekolah tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa karena seluruh siswa dan guru pengajar bersama-sama bergotong royong membersihkan sekolah mereka. Hal serupa juga terjadi di SDN 1 Batuah dan SDN 2 Batuah yang berdampingan, namun kondisi mereka lebih ringan karena banjir hanya menggenang di bagian halaman sekolah saja tidak sampai masuk kedalam ruang kelas.
Paving blok yang ada dihalaman sekolah SDN 2 Semayap juga terlihat rusak akibat terjangan banjir tadi malam. Selain ruangan kelas juga buku-buku pelajaran banyak yang rusak dan hanyut akibat terjangan air. Hal ini sudah menjadi rutin terjadi setiap musim hujan manakala curah hujan yang turun cukup tinggi. Hal ini terjadi karena sungai yang berada dekat dengan SDN 2 Semayap tersebut tidak mampu menampung debit air yang besar dari hulu, yang juga membawa material seperti bongkahan kayu, akar bambu serta sampah-sampah rumah tangga yang menutup bagian bawah jembatan yang mengakibatkan melubernya air hingga menerjang kesekolah serta perumahan disekitarnya.

Kepala sekolah SDN 2 Semayap Kotabaru, Suwandi , yang berhasil dimintai keterangannya oleh Swara Pendidikan mengatakan,
“ini sudah sering terjadi , bahkan setiap musim hujan yang curah hujannya cukup tinggi , sekolah kami pasti kena kebanjiran. Semua kelas yang berada di lantaiu bawah terendam oleh air yang membawa lumpur. Hal ini karena jembatan yang didepan sekolah terlalu rendah lalu sampah-sampah, batang pohon atau akar bambu menutup kolong jembatan sehingga sekolah kami yang kena dampak melubernya air,” kata Suwandi.
“Kami menghimbau kepada pemerintah daerah agar jembatan itu selalu dibersihkan dari kayu-kayu atau akar bambu yang menutup kolong jembatan tersebut. Yang menjadi korban adalah sekolah kami, siswa tidak bisa belajar, mudahan ada perhatian dari pemerintah kabupaten Kotabaru, agar tidak mengganggu aktifitas belajar siswa yang mau menjelang mid semester,” harap Kepala Sekolah ini.

Informasi yang berhasil Swara Pendidikan himpun, hari ini Bupati Kotabaru, H. Sayed Jafar akan mengadakan rapat koordinasi hari ini dengan SKPD terkait untuk membicarakan masalah banjir yang rutin terjadi ini. Wakil Bupati, Ir. Burhanudin disela-sela acara pembukaan Festival Dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional di Siring Laut Kotabaru mengatakan kepada awak media bahwa kami akan memboingkar rumah-rumah yang berada di bantaran sungai, namun dengan cara yang manusiawi, jangan hanya karena perbuatan segelintir orang akan merugikan masyarakat banyak, hari ini kami akan rapat koordinasi dengan SKPD terkait kata Wakil Bupati. Masyarakat Kotabaru berharap Bupati yang baru bisa mencari solusi yang tepat mengatasi masalah banjir yang rutin terjadi tiap musim hujan ini. Ironi saat musim panas ketersediaan air bersih menjadi momok daerah ini namun saat musim hujan masalah banjir juga menjadi prioritas agar segera bisa diselesaikan. (deddyamier)
