Swara Pendidikan.co.id – (Depok)
Rasa keprihatianan Kepala Bidang Sapras Dinas Pendidikan Kota Depok Sariyo Sabani diungkapkan dalam forum renja Disdik 2019 terkait sarana dan prasarana disekolah SD Negeri dan SMP Negeri yang digelar diWisma Hijau Kamis (15/2).
“Masih banyak kondisi gedung sekolah yang sudah tidak layak dipakai untuk kegiatan KBM begitupun bangku sekolahnya, hal ini kita temukan sejak road show ekspose kebutuhan sekolah beberapa bulan lalu ditahun 2017 baik SD Negeri dan SMP Negeri sekota Depok,kita berharap jangan sampai siswa celaka dikarenakan gedung sekolah roboh,”prihatinnya.
Selain itu, ia juga berharap kepada pihak Bappeda dan Badan Keuangan Daerah kota Depok yang didalamnya memiliki bidang asset untuk memastikan asset tanah untuk pengadaan unit sekolah baru (USB) agar tidak terjadi kendala saat pelaksanaan pembangunan.
“Jangan sampai pembangunan gedung sekolah baru seperti di SMP Negeri 25 berlarut dikarenakan mengalami sengketa lahan, karena itu membuat terhambatnya kelangsungan belajar siswa,”ungkap Kabid Sapras.
Ia juga menegaskan bahwa Dinas Pendidikan saat ini memiliki kewenangan terbatas dalam hal pembangunan pisik bidang sapras hanya mengusulkan.
“Adapun pelaksanaannya pembangunan sekolah pada Dinas Rumkin namun pihak Bidang Asset dan pihak Bappeda harus bisa memastikan kondisi lahan tersebut dimiliki pemkot sehingga tidak muncul potensi konflik yang berujung pada persoalan hukum, artinya biar peserta forum yang hadir mewakili masyarakat mengetahui alur tupoksi Dinas, begitupun pelaksanaan swakelola yang mendapat bantuan dari Kementrian dilaksanakan pada sekolah masing – masng sesuai aturan dari Kementrian
“Jadi jangan sampai melanggar tupoksi dan menabrak aturan,”tegas Kabid Sapras.
“Kita tidak perlu malu membicarakan kondisi yang memprihatinkan sebab faktanya memang ada, karena ini sifatnya forum organisasi untuk mencari solusi dan berbagai usulan bukan membicarakan keburukan orang perorang,”ujar Sariyo.
Lanjut, menurutnya sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu pendukung untuk menciptakan sekolah ramah anak yang bebas dari kekhawatiran runtuhnya gedung sekolah yang dapat menimbulkan korban.
“Untuk itu seluruh stake holder harus bertanggung jawab untuk mengawasi dan memberikan usulan kelangsungan pendidikan agar bisa sekolah – sekolah menjadi sekolah ramah anak,”pungkas Kabid Sapras.
Sementara itu Disdik melalui bidang sapras mengusulkan rehab 74 pembangunan RKB di SD Negeri dan 7 SMP Negeri dan pembangunan USB SMP Negeri 25 yang sempat tertunda. (Syahrul)