
Swara Pendidikan, (Sukmajaya) – Para orang tua murid (OTM) SDN Mekarjaya 20, Sukmajaya, mempertanyakan proyek renovasi atap ruang kerja kepala sekolah dan guru yang diduga menelan anggaran hingga Rp100 juta dari APBD Depok 2024. Pasalnya, renovasi yang menggunakan rangka baja ringan tersebut tidak dilengkapi plafon, sehingga dinilai tidak sesuai harapan.
Awalnya, orang tua murid merasa senang saat mendengar kabar bahwa ruang kepala sekolah dan guru yang ambruk sejak 4-5 tahun lalu akhirnya diperbaiki. Namun, setelah melihat hasil pekerjaan, mereka justru kecewa.
“Kami gembira saat tahu ruang kepala sekolah dan guru direnovasi, tapi hasilnya mengecewakan karena hanya mengganti atap tanpa plafon,” ujar salah satu orang tua murid kecewa.
Ketika ditanyakan kepada pihak sekolah, kepala sekolah dan guru mengaku tidak mengetahui detail proyek tersebut.
“Kami hanya pengguna, tidak tahu teknis proyeknya. Silakan tanyakan langsung ke dinas,” ujar Kepala SDN Mekarjaya 20, Viptri.
Ketua Komite SDN Mekarjaya 20, Nina Puspitasari, juga menyampaikan kekecewaan yang sama. Menurutnya, komite tidak pernah menerima informasi terkait Rencana Anggaran Biaya (RAB) maupun detail proyek lainnya.
“Kami dengar renovasi ini menghabiskan sekitar Rp89 juta. Kalau benar, kenapa hanya atap tanpa plafon dan perapihan bangunan?” ungkapnya.
Selain tidak adanya plafon, orang tua murid juga meragukan daya tahan rangka baja ringan yang digunakan, serta mengeluhkan banyaknya debu yang masuk ke ruangan akibat kondisi tersebut.
Terkait keluhan orang tua siswa, sekaligus mengonfirmasi anggaran Rp100 juta yang hanya digunakan untuk atap baja ringan tanpa plafon, jurnalis Swara Pendidikan telah menghubungi Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Depok, Sutarno, melalui seluler pada 23 Januari 2025 dan 27 Januari 2025. Namun, hingga berita ini ditayangkan, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok belum memberikan tanggapan. (Jaya)




