Pilar Bangsa di Gerbang Emas 2045
Di pangkuan November, sang surya terbit memuja,
Bukan semata hari, namun jiwa yang bersuara.
Selamat Hari Guru Nasional, wahai pelita yang tak pernah padam,
Engkau berdiri tegar, di antara hiruk-pikuk zaman yang kian kelam.
Jubahmu bukan kain, melainkan kesabaran tanpa tepi,
Langkahmu bukan jejak, melainkan ukiran budi.
Di ruang kelas, engkau bukan sekadar pendidik,
Namun pandai besi peradaban, menempa mental yang terukir apik.
Kau tanamkan benih-benih, bukan di ladang nan hijau,
Tapi di hati anak bangsa, agar kelak menjadi kokoh meneduh.
Setiap aksara yang kau eja, setiap rumus yang kau jelaskan,
Adalah bekal abadi, melawan badai kebodohan yang mengancam.
Lelahmu tak pernah kau keluhkan, senyummu selalu terpasang,
Menghapus coretan keliru, mengganti ragu dengan pandangan terang.
Engkau adalah samudra ilmu yang tak pernah kering airnya,
Mengalirkan cita-cita luhur, pada setiap generasi penerusnya.
Kini, Indonesia berdiri di ambang gerbang megah, 2045,
Sebuah mimpi kolektif, dari bangsa yang ingin terlepas dari iba.
Di pundakmulah, pilar penopang cita-cita itu ditegakkan,
Mempersiapkan jutaan pemimpi, menjadi pemimpin yang berwawasan.
Teruslah berjuang, wahai guru, dengan jiwa yang tak lekang,
Bimbinglah mereka menembus cakrawala, jauh dari kepalang.
Sebab Indonesia Emas bukan hanya tentang infrastruktur yang menjulang tinggi,
Namun tentang hati dan nurani yang kau bentuk, dari hari ke hari.
Kami menghormati jiwamu yang tak pernah menuntut balas,
Teruslah menjadi mercusuar, hingga bangsa ini menemukan kelas.
Terima kasih, pahlawan tanpa tanda jasa, perjuanganmu takkan terhenti,
Engkau adalah nadi kehidupan bagi masa depan Ibu Pertiwi.
Persembahan spesial Hari Guru Nasional dan HUT PGRI untuk Guru-guru Kota Depok



