Swara Pendidikan (Kab. Bogor) – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) STKIP Arrahmaniyah tengah berlangsung di Desa Candali, Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor, sejak 14 Juli hingga 5 Agustus 2025.
Menurut Dra. Hesti Mustika Ati, M.Pd, Kaprodi PGSD sekaligus Ketua Pelaksana KKN PGSD 2025, tahun ini KKN dilaksanakan di Desa Candali sebagai bagian dari integrasi antara dunia akademik dan kehidupan nyata masyarakat.
“Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan kurikuler perguruan tinggi yang memadukan dharma pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan. KKN merupakan bagian integral dari kurikulum yang mengintegrasikan pengalaman belajar mahasiswa dengan realitas kehidupan di masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa program ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat di perguruan tinggi, mengembangkan soft skills, mematangkan kepribadian, menumbuhkan jiwa kebangsaan atau cinta tanah air, serta membangun rasa percaya diri dalam menghadapi kehidupan sosial. Mahasiswa belajar bersama masyarakat dan turut memberdayakan potensi yang ada di lokasi kegiatan.

Program KKN tahun ini merupakan bagian dari implementasi tridarma perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Prodi PGSD STKIP Arrahmaniyah. Seluruh kegiatan disusun berdasarkan hasil observasi lapangan, pemetaan masalah, serta musyawarah bersama perangkat desa dan masyarakat, sehingga program-program yang dijalankan benar-benar relevan dan kontekstual.
Selain kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen PGSD juga turut melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat, salah satunya melalui revitalisasi perpustakaan dan pojok baca di SDN Marga Cinta 1, yang bertujuan mendukung literasi anak-anak usia sekolah.
Koordinator Mahasiswa KKN, Ade Rifki Perdian, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu dan keterampilan, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan membangun kesadaran warga akan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan.
“Melalui KKN ini, kami menjalin interaksi yang erat dengan warga, memperkuat rasa kebersamaan, dan mendorong kolaborasi untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Ade Rifki, Rabu (30/7/2025).
Pelaksanaan KKN dilaksanakan dengan koordinasi berjenjang untuk menjamin kesinambungan program. Terdapat sistem pelaporan agar semua kegiatan terdokumentasi dan terpantau secara menyeluruh.
“Kendala tentu ada di lapangan, namun semuanya bisa kami atasi. Kuncinya adalah komunikasi, koordinasi, dan menjalin silaturahmi dengan kepala desa, RT/RW, dan tokoh masyarakat,” tambah Ade.

Koordinator Mahasiswa menjelaskan bahwa kegiatan KKN berjalan dengan lancar berkat sistem pelaporan harian dari setiap divisi.
“Jika ada divisi yang kekurangan tenaga, langsung kami koordinasikan bantuan dari divisi lain. Setiap malam juga diadakan monitoring dan evaluasi untuk menyatukan persepsi dan merencanakan kegiatan esok hari,” ujarnya.
Dalam praktik KKN di Desa Candali, mahasiswa juga diminta berperan dalam membantu distribusi dan pendataan bantuan sosial (bansos) di Desa Candali, yang menjadi bagian dari kerja sama aktif antara mahasiswa dan perangkat desa untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan teradministrasi dengan baik.

Berikut Rincian Program Unggulan Tiap Divisi:
Divisi Pendidikan
Fokus utama pada kegiatan les calistung (membaca, menulis, berhitung) untuk siswa SD kelas 1–6, dilakukan pada siang hari. Anak-anak juga diajak bermain kreatif, seperti lomba menggambar gradasi dan meronce gelang manik-manik untuk melatih motorik halus.
“Kami juga menyelenggarakan program Gemar Menabung dan Pojok Baca. Antusiasme orang tua tinggi karena sebelumnya belum ada tempat les di desa ini. Sekitar 80 anak mengikuti kegiatan ini.”
Divisi Keagamaan
Mengelola program mengaji sore dan malam hari untuk anak-anak, serta mendampingi pengajian rutin ibu-ibu dan bapak-bapak. Juga membagikan 12 lekar (alat bantu baca Al-Qur’an) dalam program Zariyah Lekar (Zakar), serta menyelenggarakan Subuh Berbagi (Sugi) bersama divisi sosial.
Divisi Bimbingan Teknis (Bimtek)
Mengembangkan Rocket Stove, yaitu tungku hemat energi dan ramah lingkungan. Selain membuat prototype, tim juga merancang plang edukasi pengelolaan sampah yang akan dipasang di sekitar desa.
“Program ini akan dilanjutkan oleh tim berikutnya dalam bentuk penyuluhan dan uji coba bersama warga.”
Divisi Sosial
Menyalurkan bantuan sosial kepada sekitar 700 warga dari tiga RW, membangun dua bak sampah permanen, dan menyampaikan edukasi tentang jenis-jenis sampah serta pemanfaatannya.
“Kami ingin menumbuhkan kesadaran warga tentang pentingnya kebersihan dan pengelolaan lingkungan.”
Kegiatan KKN ini menunjukkan kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat, dengan harapan menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan, khususnya dalam aspek literasi, pendidikan dasar, keagamaan, serta kesadaran lingkungan sosial di Desa Candali. **
(Amr)