Swara Pendidikan (Cilodong, Depok)– Memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, SDIT Cipta Insani menggelar deklarasi sebagai Sekolah Ramah Anak pada Rabu (23/7/2025). Kegiatan yang berlangsung meriah ini turut diisi dengan berbagai aktivitas edukatif dan rekreatif bagi siswa.
SDIT Cipta Insani yang berlokasi di Jalan Taman Makam Pahlawan, Cilodong, Depok ini, berdiri sejak tahun 2023 dan saat ini memiliki 150 siswa dari jenjang kelas 1 hingga 3.
Kepala SDIT Cipta Insani, Kiki Rizki, S.Pd, mengungkapkan bahwa deklarasi Sekolah Ramah Anak merupakan bagian dari upaya sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh siswa.
“Deklarasi Sekolah Ramah Anak adalah bagian terpenting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah harus menjadi tempat yang bukan hanya untuk belajar, tetapi juga untuk tumbuh dan bermain,” ungkap Kiki.
Dalam kegiatan tersebut, sekolah juga menghadirkan komunitas bermain tradisional mengajak anak-anak bermain dengan berbagai permainan seperti engrang, ngalih tongkat, Engklek, Boi-Boian, dan Lompat tali Karet.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya sekaligus menumbuhkan semangat kebersamaan antar siswa, dan juga memberikan kesan kepada anak, sekolah tidak selalu belajar dalam kelas,” terang Kiki
Tak hanya itu, sebagai bentuk kepedulian sosial, SDIT Cipta Insani juga menghadirkan perwakilan dari Yayasan Ofos, yang memberikan edukasi tentang pentingnya inklusivitas dan kepedulian terhadap teman-teman penyandang disabilitas, khususnya tuna daksa.
“Sebelum kegiatan, kami siapkan amplop diberikan kepada orang tua, agar Siswa berdonasi, mendidik kepedulian anak,” imbuhnya.
Untuk mendukung gerakan literasi, dihadirkan pula mobil perpustakaan keliling dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok.
“Kehadiran Mobil perpustakaan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa yang antusias membaca berbagai koleksi buku yang disediakan,” ujarnya.
Kiki berharap, kegiatan ini dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa dan memotivasi mereka bahwa sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar akademik, tetapi juga ruang untuk tumbuh, bermain, dan peduli terhadap sesama.
Kegiatan didukung penuh oleh komite sekolah dan Korlas. (NJ/CP)