Swara pendidikan (Depok)- Pemerintah kota Depok menggelar upacara memperingati hari pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Rabu, 2 Mei 2024. Acara mengusung tema “Bergerak bersama, lanjutkan merdeka belajar” dihadiri oleh walikota, wakil walikota, sekretaris Daerah, Kepala Dinas Pendidikan, para Kepala Sekolah, camat beserta jajarannya, dan para guru ASN yang ada di kota Depok.
Wali kota Depok, Mohammad Idris mengatakan ada sejumlah peningkatan kualitas pendidikan di Kota Depok. Seperti, partisipasi pendidikan, kemampuan literasi, kemampuan numerasi, pendidikan karakter dan lain sebagainya.
“Ada beberapa Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinas Pendidikan (Disdik) untuk masalah pendidikan di Kota Depok, meliputi, pelayanan prima tentang pendidikan, pemerataan kualitas pendidikan, peningkatan proses belajar mengajar agar bisa mewujudkan lulusan berkualitas,” tutur Kiai Idris, sapaannya.
Lebih lanjut, Kiai Idris menjelaskan tentang peningkatkan kualitas pengelolaan pelayanan pendidikan untuk masyarakat. “Untuk angka partisipasi usia 5-6 tahun atau tingkatkan Taman Kanak-kanak (TK) sebesar 71,03 persen, naik sebesar 0,38 persen dari angka sebelumnya,” jelasnya.
Kemudian, usia 7-12 tahun atau tingkatan Sekolah Dasar (SD) sebesar 99,69, mengalami kenaikan sebesar 1,15 persen. “Sedangkan usia 13-15 tahun atau Sekolah Menengah Pertama (SMP), angka partisipasinya mencapai 97,56 persen, naik 0,40 persen dari angka sebelumnya,” katanya.
Pemerataan kualitas kemampuan literasi SD, lanjutnya, naik 6,49 persen menjadi 86,24 persen. Kemampuan numerasi SD naik juga 14,20 persen. Pendidikan karakter SD masih sama yaitu 4,17 persen, iklim kebhinekaan naik 3,18 menjadi 7,54 persen dan iklim inklusivitas SD naik 2,1 persen menjadi 56,96 persen.
“Untuk literasi SMP naik 3,41 persen, kemampuan numerasi naik 20,81 persen menjadi 80,93 persen, lalu, pendidikan karakter SMP 56,18 persen, iklim inklusivitas juga mengalami kenaikan sebesar 2,29 persen,” ucapnya.
Terakhir, Anak putus sekolah SD dan SMP sama, masih ada 0,01 persen. “Semoga bisa diselesaikan,” harapnya.
Menurutnya, untuk ketersediaan fasilitas pendidikan saat ini jumlahnya masih cukup. “Hanya perlu ditambah Ruang Kelas Baru (RKB) agar tidak ada lagi siswa yang masuk siang,” tambah Kiai Idris.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan kota Depok,Siti Chaerijah S.pd, MM menyampaikan Platform kurikulum merdeka. Siti menyatakan semuanya saling bersinergi dalam kurikulum. Adanya pelatihan guru calon guru penggerak, sekolah penggerak, komunitas belajar. Dan akhirnya terbentuk APBD untuk pendidikan.
“Untuk Guru-guru mari terus meningkatkan kompetensinya melalui kegiatan atau pendidikan guru penggerak, begitu pula dengan sekolah penggerak juga komunitas-komunitas belajar,” ajaknya, saat ditemui swara pendidikan setelah kegiatan Upacara Hardiknas di Halaman Balai Kota Depok, Kamis (02/05/24).
Kepada para siswa, Siti mengajak agar terus meningkatkan potensi diri dalam pengembangkan dan pembentukan profil pelajar pancasila.
“Semoga Dinas pendidikan kota Depok terus meningkatkan kualitas pendidikan sehingga sumber daya manusia kota Depok meningkat,” harapnya.
Menurutnya, setiap tahun Disdik mendata inovasi apa yang ada pada guru-guru. Mereka dituntut kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.
“Terus ditingkatkan, baik kuantitas dalam artian infrastruktur maupun kualitasnya.Jangan puas dengan hasil yang ada,” imbuhnya.
Oleh : Sabiq
Editor : NJ Saputra