
Swara Pendidikan (Tapos, Depok)- Pentas seni dan gelar karya dalam kegiatan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dengan tema “Bhineka Tunggal Ika” di SDN Cimpaeun 3 berlangsung meriah pada Selasa, 26 November 2024.
Kegiatan menampilkan berbagai keragaman budaya Indonesia oleh siswa kelas 1- 6, dari mulai pakaian adat, tarian, dan miniatur rumah khas daerah.
Menurut Ketua pelaksana, Zahrotul Humairoh, kegiatan P5 dengan tema Bhineka Tunggal Ika, fase A, B, C adalah akumulasi dari rangkaian pembelajaran yang telah dilakukan siswa di semester 1.
“Fase A adalah kita berbeda tapi kita sama, fase B, perbedaan menyatukan kita. Dan fase C, merakit untuk pertiwi,” jelasnya.
Dia mengatakan tujuan dari kegiatan P5 ini untuk memperkenalkan siswa kepada budaya daerah yang ada disetiap provinsi Indonesia.
“Siswa menjadi tahu keragaman budaya Indonesia, dari pakaiannya, tariannya, makanannya, dan bentuk rumahnya. Seperti di Sekolah ini, ada siswa dari suku Jawa, Sunda, dan Betawi,” kata Humairoh.
Kami berikan tugas kepada masing-masing kelas, sambungnya, kelas 1 melaksanakan kegiatan Fashion show dengan berbagai pakaian khas daerah yang ada di Indonesia. Kelas 2A, B,C,D miniatur rumah Adat dari beberapa provinsi yang ada di Indonesia, Kelas 3, pawai budaya, kelas 4-6 tampilkan Tari-tarian.
“Kegiatan ini bisa terlaksana karena ada kolaborasi antara guru dan orang tua siswa, komite serta korlas,” imbuhnya.
Menurut Humairoh, kegiatan P5 Gelar karya sudah dipersiapkan sebulan sebelum pelaksanaan karena harus ada kesepakatan dengan orang tua. “Orang tua harus terlibat Karena siswa membuat karya harus dibimbing dirumah. Mereka membuat karya sesuai tingkatan kelas dan modul pembelajaran,” terangnya.
Sementara itu, Kepala SDN Cimpaeun 3, Rina Hastarita, S.Pd mengatakan bahwa kegiatan P5 gelar karya bukan berorientasi kepada hasil, tapi bagaimana proses yang dijalankan oleh siswa karena itu yang di nilai.
“Saya menekankan kepada guru dalam kegiatan P5 ini, siswa harus membuat sebuah karya sendiri walaupun itu dibuat secara sederhana yang penting sesuai tema,” kata Rina.
Tentu, lanjut Rina, pasti dalam membuat sebuah karya siswa tidak sendiri, pasti dibantu guru dan orang tua dirumah. “Dalam mengerjakan tugas ini tidak tiba-tiba, siswa mengerjakan tugas membuat karya dalam rentang waktu yang panjang dan itu pun masuk dalam proses pembelajaran,” imbuhnya.
Rina mengingatkan orang tua siswa, waktu ada berada di sekolah dan dirumah lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Untuk itu, keberhasilan pendidikan anak tergantung orng tua mendidiknya dirumah. “Kami berterimakasih kepada komite, korlas,dan orang tua siswa yang sudah bisa bekerjasama, berkolaborasi dalam setiap kegiatan untuk menumbuhkan karakter baik anak,” ucapnya.
Tak lupa, masih momen hari Guru (HGN), Rina juga mengucapkan selamat hari guru kepada guru-guru hebat, khususnya guru SDN Cimpaeun 3.
“Di hari guru ini, saya Mohon maaf kepada orang tua siswa, jika para guru belum maksimal dalam memberikan pendidikan kepada anak,” pungkasnya. (NJ Saputra)