SWARA PENDIDIKAN (DEPOK) – Bisnis daring dan pemasaran merupakan salah satu kompetensi keahlian yang ada pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan. Sesuai UU RI No. 20 tahun 2003 bab VI mengenai jalur, jenjang dan jenis pendidikan bagian kesatu pasal 14 disebutkan ada 3 (tiga) jenjang pendidikan yaitu Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pada pasal 15 bahwa jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jenis pendidikan tingkat menengah yang mana bertujuan untuk menciptakan lulusan yang siap untuk bekerja dan mampu bersaing di dunia kerja dan industri kelak ditengah gempuran perkembangan teknologi digital yang semakin tak terbendung. Seperti halnya kutipan dari platform merdeka mengajar pada modul mendampingi murid dengan utuh dan menyuluruh. Perubahan zaman ini merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita cegah. Zaman berubah, cara mendidk dan mengajar pun menyesuaikan demi murid-murid kita.
Dalam rangka mewujudkan tujuan SMK yaitu mampu bersaing di dunia kerja dan industri tersebut maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadai guna terlaksananya kegiatan pembelajaran bermutu. Seperti halnya yang ada di SMK Assalamah, sarana dan prasarana tersebut sudah disediakan sebuah ruang praktik yang dinamakan lab Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) sebagai fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran siswa yang adaptif dengan lingkungan dunia kerja yang akan siswa hadapi dikemudian hadapi.
Mengacu pada norma & standar laboratorium/bengkel smk kompetensi keahlian bisnis daring & pemasaran yang diterbitkan oleh Direkotorat Sekolah Menengah Kejuruan, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud tahun 2021 bahwa Norma dan Standar desain ruang praktik siswa di SMK dikembangkan untuk memberikan ilustrasi desain lingkungan belajar yang modern untuk mendukung proses pembelajaran abad 21, namun sekolah diberikan fleksibilitas sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah. Terkait dengan hal ini salah satu sarana di lab BDP ini adalah satu unit mesin kasir berjenis POS. POS atau point of sales merupakan sebuah sistem yang memadukan antara perangkat lunak (software) dan hardware mesin kasir, untuk digunakan membantu proses transaksi penjualan.
Keberadaan mesin POS ini untuk mengembangkan potensi siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang kompeten sesuai dengan materi yang ada pada mata pelajaran produktif pemasaran. Mata pelajaran produktif pemasaran adalah mata pelajaran yang diberikan untuk membekali siswa agar memiliki kompetensi kerja sesuai dengan program keahlian pemasaran. Adapun mata pelajaran produktif yang diberikan kepada siswa SMK Assalamah adalah sebagai berikut : Penataan Produk, Administrasi Transaksi, Bisnis Ritail, dan Bisnis Online.
Dari daftar mata pelajaran produktif tersebut, untuk siswa kelas XI sendiri memang sudah diberikan mata pelajaran produktif Administrasi Transaksi tetapi belum mencangkup kompetensi dasar mengenai pengoperasian mesin kasir. Namun demikian, siswa kelas XI Program Keahlian Pemasaran SMK Assalamah disini untuk beberapa pertemuan sudah mendapat tambahan materi pengoperasian mesin kasir yang juga menjelaskan secara mendasar dan memperkenalkan pengoperasian alat transaksi ini.
Menurut keterangan Maryatie, S.E. selaku kepala program jurusan disela-sela kegiatan praktiknya menjelaskan bahwa siswa kelas XI sudah mulai mempelajari prosedur persiapan dan pengoperasian alat transaksi karena pada jenjang ini siswa-siswi tersebut sudah melakukan dan menjalani program prakerin di dunia industri yang sudah menjalin kerjasama dengan pihak SMK Assalamah.
Lebih lanjut Maryatie, S.E, yang juga mengampu mata palajaran produktif Administrasi Transaksi menjelaskan, keterampilan siswa dalam mengoperasikan alat transaksi mayoritas sudah bisa meskipun ada beberapa siswa yang tergolong kurang menguasai. Namun dengan menggunakan asas trikon yaitu kontinyu, konvergen dan konsentris guru bisa menuntun para peserta didik dalam latihan pengoperasian mesin kasir secara berkesinambungan, dengan pemikiran terbuka terhadap sumber belajar, menuntun dan membimbing siswa berdasarkan kepribadian dan karakternya masing-masing. Bekal kemampuan dalam hal pengoperasian mesin kasir ini tidak lain adalah sebagai antisipasi jika nanti seandainya saat prakerin mereka ditugaskan untuk menjadi kasir. **