Swara Pendidikan.co.id (DEPOK) – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Arrahmaniyah, Depok melaksanakan Pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu bagian dari Tri Darma Pendidikan di PerguruanTinggi. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari Sabtu dan Minggu (27-28 April 2019) bertempat di perbatasan Desa Gadog dan Desa Cipayung, Megamendung, Kab. Bogor.
“Ada 5 kegiatan yang kami laksanakan selama 2 hari. Yaitu. Analisa vegetasi, identifikasi Ikan, wawancara sosial kemasyarakatan, bersih sampah sungai Ciliwung, dan Restocking ikan,” papar Ketua Jurusan Biologi STKIP Arrahmaniyah Depok, Drs. Muh. Rais, M.Si. yang menyebutkan bahwa kegiatan pengmas ini merupakan kegiatan rutin tahunan di prodi pendidikan Biologi STKIP Arrahmaniyah.
“Harapan kami kegiatan ini dapat memberikan pembelajaran lingkungan dan kemasyarakatan bagi mahasiswa. Selain itu juga bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan alam setempat,” tutur Drs. Muh. Rais, M.Si.
Ditambahkan Muh. Rais, kegiatan pengmas ini merupakan gabungan dari kegiatan keilmuan dan kemasyarakatan.
“Kegiatan yang terkait keilmuan adalah Analisa Vegetasi tumbuhan, dimana mahasiswa belajar mengenali tanaman bantaran sungai, dan Identifikasi Ikan. Mahasiswa diajak mengenal ikan-ikan lokal sungai Ciliwung. Adapun kegiatan yang terkait kemasyarakatan diantaranya, wawancara sosial kemasyarakatan, restocking Ikan dan bersih sampah Ciliwung,” paparnya,
“Wawancara mengajarkan mahasiswa untuk berinteraksi dan mengenal masyarakat lokal. Restocking Ikan merupakan pelepas-liaran ikan-ikan lokal sungai Ciliwung. Ikan yang dilepas adalah Ikan Nilem ( Puntius binotatus) sebanyak 5 ribuan ekor dan Ikan Tor soro, sebanyak 250 ekor. Kegiatan bersih sampah Ciliwung adalah kegiatan pemungutan sampah di sungai Ciliwung. Kegiatan ini dilaksanakan di Daerah Pintu air Gadog,” sambung Muh. Rais.
Ketua Jurusan Biologi STKIP Arrahmaniyah Depok itu juga menjelaskan bahwa Pengmas ini terselenggara atas kerjasama dari berbagai pihak. “Diantaranya, Kepala Desa Gadog dan Kepala Desa Cipayung, Balai Riset perikanan budidaya air tawar dan penyuluhan perikanan (Kementrian Kelautan dan Perikanan), Kang Maruly (Tokoh lokal dan aktivis pecinta Ciliwung), Kampus USNI (Universitas Satya Negara Indonesia), Komunitas mancing CRFC, UPT Ciliwung Cisadane, dan warga Desa Gadog-Cipayung,” jelasnya.
“Semoga kegiatan seperti ini bisa terus kita lakukan dimasa yang akan datang sebagai bagian dari Tridarma pendidikan Perguruan Tinggi. Selain kecintaan kita terhadap Ciliwung khususnya, dan lingkungan alam pada umumnya agat tetap terpupuk dan sehingga terus menular ke generasi berikutnya,” tutupnya. (AF/gus)[espro-slider id=12893]