
PENULIS : Lusi Triana, S.Pd., MM (Kepala Sekolah SMK 3 Negeri Depok)*
A. PENDIDIKAN 4.0
Pendidikan 4.0 merupakan bentuk pendidikan yang mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran atau dengan kata lain sebagai fenomena penetrasi digital di lingkungan dunia pendidikan. Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan digital secara langsung. Inti dari fenomena pendidikan ini adalah kreativitas.
Pendidikan model ini hadir untuk merespon kebutuhan revolusi industri keempat dimana manusia dan mesin di selaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.
B. PERJALANAN REVOLUSI INDUSTRI (R.I) 4.0
Sejarah era R.I 4.0 dimulai dengan apa yang disebut zaman pra industrial dimana semua kegiatan dilakukan oleh tangan manusia tanpa bantuan tenaga mesin. Zaman ini sering disebut sebagai pra revolusi industri. Selanjutnya masyarakat masuk ke era revolusi industri 1.0 yang terjadi  pada sekitar abad 17 sampai awal abad ke-18, era ini ditandai oleh adanya perubahan industri dari tenaga manusia ke mesin khususnya pemanfaatan mesin tenaga uap.
Revolusi industri 1.0 ditandai oleh hadirnya industri manufaktur dalam skala masif. Pabrik-pabrik banyak didirikan dan umumnya memproduksi benda kebutuhan kita. Seperti sabun, motor, hingga lemari dengan alat bantu mesin-mesin. Setelah era revolusi 1 ini maka munculah era revolusi industri 2.0 dimana era ini terjadi pada pertengahan abad ke-18 dengan ditandai oleh pemanfaatan tenaga listrik dalam industri untuk mempermudah serta mempercepat proses produksi, distribusi, dan perdagangan. Simbol penting yang menandai era ini adalah produksi berjalan yang dimulai oleh pabrik mobil Ford. Akibatnya banyak pabrik mobil tutup karena kalah bersaing.
Selanjutnya muncul revolusi industri 3.0, R.I 3.0 dikenal sebagai revolusi informasi karena di era ini terjadi ledakan informasi digital. Era ini diawali dari ditemukannya PLC (Programmable Logic Controller) sehingga mesin industri dapat berjalan sendiri dan menyebabkan biaya produksi makin murah. Era ini memberikan efek yang luar biasa terhadap perubahan dalam wilayah informasi digital.
Revolusi ini dimulai pada tahun 1960 an hingga 2010. Personal computer, internet, smartphone menjadi penanda revolusi 3.0. Adapun revolusi industry 4.0 ini ditandai dengan munculnya Robot, artificial intelligence, machine learning, biotechnology, blockchain, internet of things (IoT), driverless vehicle. Revolusi ini di prediksi akan menjadikan hampir semua kegiatan pabrik ditangani robot, alat transportasi akan menuju driverless car, kegiatan usaha kurir akan digantikan drone, aktivitas kegiatan perbankan akan digantikan smartphone dan blockchain, sementara artificial intelligence akan membantu dan mempermudah  keinginan manusia dalam mencapai dan mendapatkan apa yang diharapkan tanpa harus butuh waktu lama dan berpindah tempat seperti contoh pada pemesanan makan siang via go food atau mencarikan kamu pacar kalo jomblo.
Revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri, pemerintah bahkan pendidikan.
C. PENDIDIKAN DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0
- Kehadiran Budaya Baru
Revolusi industri 4.0 memang luar biasa dahsyat. Ia tidak saja melahirkan paradigma berfikir baru tapi juga budaya baru untuk kehidupan umat manusia. Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian lingkungan pendidikan dalam menghadapi R.I 4.0 antara lain, hadirnya budaya a. Era Disrupsi 4.0 yang ditandai oleh ciri-ciri: 1) Sebagian besar perusahaan menggunakan teknologi untuk menjual produk mereka secara online, 2) Semakin pentingnya kecakapan sosial (social skills) dalam bekerja. b. Era Literasi 4.0 yang ditandai oleh tidak bisanya manusia hanya bersandar ke literasi lama seperti membaca, menulis, dan matematika tetapi harus mengerti literasi era revolusi industri 4.0 yang terdiri dari 1) Literasi Data yaitu kemampuan untuk membaca, menganalisis, dan menggunakan informasi (Big Data) di dunia digital, 2) Literasi Teknologi yaitu kemampuan memahami cara kerja mesin dan aplikasi teknologi (Coding, Artificial Intelligence, & Engineering Principles), 3) Literasi Manusia yaitu tumbuhnya manusia yang humanies, komunikatif dan mampu mendisain.
- Pengembangan Kebijakan
Menghadapi era R.I 4.0 seperti diuraikan diatas, perlu dilakukan beberapa hal guna terjadinya keselarasan institusi dan era yang terus berjalan, yaitu dengan merencanakan
a. Pendidikan Dasar dan Menengah harus memiliki paradigma baru yang selaras dengan era industri 4.0, yaitu merevisi kurikulum dengan menambahkan lima kompetensi penting antara lain 1) Peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis, 2) Peserta didik memiliki kemampuan berfikir kreatifi dan inovatif, 3) Peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang baik, 4) Peserta didik mampu bekerjasama dan berkolaborasi, dan yang terakhir 5) Peserta didik memiliki kepercayaan diri.
b. Reorientasi Kurikulum dengan 1) Mengembangkan dan mengajarkan literasi baru (big data, teknologi/coding, humanities), 2) Memperkuat kegiatan ekstra kurikuler khususnya dalam pengembangan kepemimpinan dan bekerja dalam tim, mewajibkan sekolah dan peserta didik masuk kedalam wilayah entrepreneurship dan internship, 3) Menerapkan sistem pengajaran Hybrid/Blended Learning & Online.
Pendidikan 4.0 memang baru mengetuk pintu, tapi era ini merupakan tantangan sekaligus juga peluang, hal terpenting bagi pendidikan kita adalah bagaimana sekolah menyiapkan diri untuk bisa memasuki babak baru dunia ini yang berubah begitu cepat. Perubahan infrastruktur dan sumberdaya manusia sekolah seperti untuk Kepala Sekolah, Para Guru dan Tenaga Kependidikan merupakan sebuah keniscayaan. Keterlambatan menyesuaikan diri akan membawa pada keterpurukan dan ketertinggalan. ***
Selamat berjuang para pejuang pendidikan…..
melintas kurun waktu yang semakin penuh tantangan….
*Penulis adalah Juara 1 Kepala Sekolah SMK berprestasi, Tingkat Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 2 Provinsi Jawa Barat Tahun 2019.