Swarapendidikan.co.id – (Depok)
Batas waktu pendaftaran program Kejar Paket, A,B,C akan segera berakhir pada tanggal 30 September 2016 sedangkan pembukaan pendaftaran telah dimulai sejak tanggal 1 Agustus namun peserta program Kejar Paket masih minim jumlah.
“Dinas Pendidikan saat ini lagi berupaya mendorong di tingkat UPT agar lebih pro aktif sebab tugas pelayanan pendaftaran mengikuti program belajar paket secara teknis diserahkan UPT Pendidikan TK/SD pada masing – masing setiap Kecamatan,”hal itu disampaikan Kasie Pendidikan Kemasyarakatan (Dikmas) Dinas Pendidikan kota Depok Ika Rostiana disela kesibukannya diruang kantor balaikota Depok Selasa (23/8/2016).
Untuk warga belajar yang diprioritaskan adalah yang tinggal menetap dikota Depok, dengan syarat KTP bagi usia 17 tahun keatas dan bagi yang dibawah umur 17 tahun, melalui Kartu Keluarga warga Depok.”Proses verifikasi warga belajar ditingkat kota yang diutamakan adalah warga Depok sampai akhir September sedangkan ketingkat propinsi nanti diawal bulan Desember,”terang Ika.
Untuk menekan hambatan administrasi laporan jumlah peserta program kejar paket ,Ika berharap proses sosialisasi ditingkat UPT Pendidikan pada masing – masing Kecamatan secepatnya diketahui masyarakat dan langsung dapat mendaftar agar data diUPT dapat diterima ditingkat kota.
“Tahun lalu data susulan warga belajar disalah satu UPT Pendidikan mencapai puluhan, sedangkan laporannya sudah dibulan Desember jadi tidak bisa diterima, sebab Dinas Pendidikan Provinsi memiliki jadwal yang ketat untuk pelaporan,”tukasnya.
Apabila dibulan September warga Depok masih minim peminatnya maka akan diberikan kesempatan untuk warga yang memiliki izin domisili untuk dapat mendaftar program kejar paket.
Kasie Dikmas berharap ditahun ajaran 2016 – 2017 program kesetaraan dapat tersosialisasikan secara maksimal sehingga dapat meningkatkan partisipasi warga belajar khususnya warga Depok,”pungkasnya.
Sementara itu kegiatan program kesetaraan paket A,B,C yang diselenggarakan pemerintah kota Depok melalui Dinas Pendidikan ditahun kedua telah meluluskan lebih dari 2000 peserta dan ditahun ketiga masih memprogramkan tanpa biaya atau gratis dengan sumber dana dari APBD kota Depok.Disamping itu Pemkot Depok memberikan penambahan honor dari 7 jam mengajar dalam satu bulan dihitung perjamnya 50 ribu menjadi 350 ribu perbulannya,sebelumnya hanya 225 perbulan dari 7 jam mengajar selama sebulan.(Syah)