Pelukan Tanpa Batas
Oleh: Elan Tutiana, S.Pd, Gr
Ibu, kau adalah pagi
Yang mengusir malam kelam di dada, Menyelimutiku dengan cahaya matahari Yang hangat meski aku tak memintanya.
Kau seperti sungai tak bertepi, Mengalirkan cinta tanpa suara Namun derasnya terasa,
Di setiap celah luka dan cerita.
Aku pernah menjadi awan kelabu, Hilang arah di angin badai.
Tapi kau adalah langit
Yang selalu menunggu, tanpa bosan mengamini harapanku.
Tanganku mungkin tak mampu Mengukur panjang perjalananmu, Namun, pelukmu adalah jawaban
Dari semua pertanyaan tentang pulang.
Ibu, kau adalah musim semi,
Yang membuat segala gersang menjadi hijau, Menghidupkan bunga-bunga harapan
Di tanah hatiku yang sempat retak.
Dan meski waktuku akan terus berlari, Kau tetap di sana,
Sebagai akar yang tak pernah tumbang, Di pohon rinduku yang tak mengenal musim.
***
*Elan Tutiana, S.Pd, Gr
Guru: SDN Sukmajaya 2 Kota Depok