Saturday, March 15, 2025
Home Blog Page 530

MULYADI SAMBUT POSITIP PEMBANGUNAN GEDUNG PGRI KOTA DEPOK

0
MULYADI SAMBUT POSITIP PEMBANGUNAN GEDUNG PGRI KOTA DEPOK
KEPALA UPT PENDIDIKAN CIMANGGIS MULYADI SAMBUT KEHADIRAN WAKIL WALIKOTA DEPOK IDRIS ABDUL SHOMAD PADA ACARA HALAL BI HALAL PGRI KEC. CIMANGGIS (DOK. SYAHRUL-SP)

SWARA PENDIDIKAN -CIMANGGIS. Ratusan anggota PGRI Kec. Cimanggis padati acara halal bihalal yang digelar UPT Pendidikan TK/SD Se-Kecamatan Cimanggis dimasjid Jami Nurul Huda dihadiri Wakil Walikota Depok Idris Abdul Shomad, Kepala UPT pendidikan Cimanggis Mulyadi dan mantan Kepala UPT Pendidikan Ardanih serta ketua PGRI Cimanggis dan perwakilan Muspika pada Sabtu (8/8/2015).

”Kegiatan halal bihalal merupakan agenda rutin silaturrahim tahunan usai hari raya Idul fitri, sebab pertemuan ini dapat memberikan informasi positif serta mengajak para guru untuk berperan aktif demi kepentingan bersama.” Ujar Kepala UPT Pendidikan Cimanggis Mulyadi kepada SP.

Terkait dengan rencana segera dibangunnya gedung PGRI Kota, Mulyadi menyambut positif. Pasalnya dengan adanya gedung milik sendiri, selain mengurangi biaya sewa untuk pertemuan secara general, proses pembinaan dan pelatihan guru dalam meningkatkan kompetensinya bisa maksimal sehingga . berdampak pada mutu pendidikan. Demikian dikatakan Mulyadi. (Syah)

KOTA DEPOK DAN HALMAHERA SELATAN PERKUAT KERJASAMA DI BIDANG PENDIDIKAN

0
KOTA DEPOK DAN HALMAHERA SELATAN PERKUAT KERJASAMA DI BIDANG PENDIDIKAN
Herry Pansila bersama Kadis Pendidkan Kab. Halsel
KOTA DEPOK DAN HALMAHERA SELATAN PERKUAT KERJASAMA DI BIDANG PENDIDIKAN
Herry Pansila bersama Kadis Pendidkan Kab. Halsel

Swara Pendidikan, Balaikota-Depok

Dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia, dinas pendidika kota Depok bersama dinas pendidikan Halmahera Selatan sepakat menjalin kerjasama melalui program pertukaran tenaga pendidik (guru) selama satu tahun. Kerjasma ini dimaksudkan untuk saling berbagi pengetahuan mengenai penerapan managemen sistem pendidikan, program pengajaran, pembinaan sumber daya manusia, maupun tata kelola pendidikan dan sarana prasarana pendidikan. Demikian dikatakan Kadis pendidikan Herry Pansila diruang kerjanya gedung D’bale lantai 4 beberapa waktu lalu.

“Kerjasama ini merupakan hasil kunjungan kerja disdik depok pada Juni 2015. pada kunker tersebut, kami saling berbagi pengetahuan mengenai penerapan managemen sistem pendidikan, program pengajaran, pembinaan sumber daya manusia, maupun tata kelola pendidikan dan sarana prasarana pendidikan,” terang Herry.

Herry berpesan kepada mereka yang ditempatkan disana bisa beradaptasi dengan cepat dan bisa saling bersinergi dengan guru-guru di Halsel sekalgus dan menjaga nama baik dan citra dinas pendidikan kota Depok. (Harlis)

SUKSES TANPA KULIAH? KENAPA TIDAK !!

0
SUKSES TANPA KULIAH? KENAPA TIDAK???
HERRY PANSILA PRABOWO

 

SUKSES TANPA KULIAH? KENAPA TIDAK???
HERRY PANSILA PRABOWO

SWARA PENDIDIKAN.CO.ID, (DEPOK)

Banyak kalangan menilai kunci kesuksesan ditentukan oleh seberapa tinggi pendidikan seseorang. Tidak jarang parameter kesuksesan seseorang diukur dari selembar ijasah formal. Faktanya tidak melulu kesukesan itu ditentukan oleh tingginya jenjang pendidikan seseorang. Banyak juga orang sukses tanpa harus sekolah tinggi-tinggi.

Lalu seperti apa seseorang tanpa latar pendidikan formal bisa meraih kesuksesan?  Berikut petikan wawancara Swara Pendidikan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok yang juga lulusan terbaik Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat I dan II angkatan Ke –XXXIX  Ir. Herry Pansila Prabowo, MS.c disela acara lepas-sambut pejabat struktural dinas pendidikan kota Depok di Sasono Mulyo, Cilodong. Pada Kamis (30/7/2015).

Apakah untuk meraih kesuksesan harus kuliah  terlebih dahulu?

Pada umumnya setiap orang berlomba mengejar pendidikan tinggi untuk meraih kesuksesan. Padahal  tidak juga. Banyak orang yang sukses bukan berasal dari lulusan perguruan tinggi. Mereka yang sukses tanpa harus sekolah tinggi karena mereka memiliki mimpi di luar realitas. Mereka tidak menjadikan kemiskinan, kegagalan, kekurangan fisik dan lain-lain sebagai hambatan untuk meraih mimpi.

Banyak orang sukses berasal dari lulusan perguruan tinggi, tetapi tidak sedikit pula lulusan perguruan tinggi, gagal sukses disebabkan pertahanan mentalnya lemah. Mereka tidak berani menghadapi tantangan hidup dan khawatir yang berlebih jika harus menjalani sesuatu yang penuh dengan resiko. Hampir 10 juta lulusan dari perguruan tinggi yang menganggur.

Apa kuncinya sehingga mereka bisa sukses tanpa kuliah?

 Sebetulnya kita harus mengetahui dulu perbedaan orang yang sukses tanpa mengenyam perguruan tinggi dengan mereka yang bersekolah tinggi namun tidak sesukses mereka atau pun belum sukses.

Mereka yang sukses tanpa perlu ijazah pendidikan tinggi ini sesungguhnya sangat pintar khususnya dalam bidang keahlian tertentu. Jiwa wirausaha/entrepreneurnya lebih kuat dibandingkan mahasiswa yang kebanyakan dari mereka hanya tahu teori saja. Dengan kemampuan yang dimiliki, mereka mampu membaca dan menciptakan peluang. Berbeda dengan mereka yang lulusan perguruan tinggi. Jangankan membuka usaha sendiri, mencari pekerjaan saja sulit. Ini membuktikan bahwa orang bisa sukses tanpa perlu sekolah tinggi.

Dan langkah awal untuk mengembangkan peta kehidupan ini  adalah dengan berani bermimpi. Mimpi dengan kondisi sadar, bukan saat tidur. Mimpi yang ingin dicapai dalam hidup. Banyak orang berhenti bermimpi sesaat setelah mereka selesai kuliah dan masuk ke kehidupan nyata karena akhirnya sadar akan “realita” kehidupan. Bermimpi merupakan suatu kecakapan yang sulit diajarkan dan dipelajari. Banyak orang yang sudah tidak mempunyai keberanian untuk bermimpi atau memikirkan impian mereka.

Lalu apa yang perlu diperbaharui ?

 Sesuai dengan gambaran sukses tadi, yang perlu kita memperbaharui adalah cara berfikir kita. Apa yang dulunya dipandang sebagai hal yang penting – seringkali – seiring berkembangnya tingkat kesadaran dan spiritual seseorang. Yang penting menjadi kurang penting, atau bahkan tidak penting lagi, dan sebaliknya. Apa yang dulunya dianggap tidak penting, sekarang menjadi penting untuk dicapai.

Begitupun dengan model pembelajaran yang ada sekarang ini, sudah saatnya paradigma pembelajaran harus dirubah. Ada sedikit kekeliruan dimana guru atau orang tua lebih menekankan pada nilai. Bukan pada minat dan bakat anak. Misalnya, jika anak mendapatkan nilai IPA jelek sedangkan nilai  olahraganya atau seni lebih bagus. Orangtua cenderung memberikan les privat daripada mengembangkan minat dan bakat sang anak.

Berikan dukungan yang disukai anak untuk mendapatkan nilai bagus. Jangan memaksakan kehendak agar anak diminta untuk menyukai apa yang tidak ia sukai. Orang tua tidak perlu khawatir jika si anak mendapatkan nilai merah di sekolah, karena terkadang merah berarti kesuksesan.

Yang perlu dipahami para guru maupun orang tua bahwa kunci sukses anak didik adalah bila ia mampu mengembangkan potensi bakat dan minatnya menjadi profesi yang pada akhirnya melahirkan kemandirian sosial dan ekonomi bagi orang lain. Misalnya saja, dia membuka usaha atau jasa yang tentunya hal ini akan memberikan kesempatan kerja bagi orang lain.

Intinya spirit belajar yang mengarah kepada pengembangan minat dan bakat harus ditumbuhkan pada setiap diri anak. Sehingga potensinya akan lebih terarah secara positif.

Jadi, sekarang ini yang harus dilakukan adalah merubah mindset dikalangan orang tua, guru dan siswa. Kuliah bukan jaminan untuk meraih kesuksesan.

Merubah Mindset, Maksudnya ?

Mindset terdiri dari dua kata, “mind” dan “set”. Mind berarti pikiran, akal, atau ingatan. Set adalah kumpulan, atau perangkat. Secara harafiah mindset diartikan sebagai kumpulan pikiran atau akal. Tetapi mindset yang saya maksud disini adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja.

Kebanyakan orang umumnya dalam bertindak pasti didorong oleh pola berfikirnya. Pola pikirlah yang menggerakkan, mendorong atau yang menjadi landasan mengapa seseorang bertindak. Itulah sebabnya jika kita melarang seseorang untuk tidak melakukan suatu hal atau sebaliknya mendorong untuk melakukan sesuatu, pertama yang harus kita pengaruhi lebih dulu adalah pola pikirnya. Jalan pikirannya dulu yang dirubah.

Mengapa? jika kita tidak merubah pola pikirnya lebih dulu maka tidak akan menghasilkan sebuah perubahan yang permanen. Jadi kalau kita ingin merubah perilaku seseorang dengan hasil yang lebih permanen atau lebih baik, maka yang pertama kali harus dipengaruhi adalah pola pikirnya.

Misalnya. Kalau ada siswa didik yang malas belajar, hal pertama yang harus kita lakukan adalah merubah pola pikirnya. Mengapa belajar itu penting, berikan nasehat kalau mau pinter, mau berhasil, mau jadi orang sukses, kita harus menjabarkan syarat-syarat bagaimana menjadi orang yang sukses dengan memberi contoh-contoh tentang orang-orang yang sukses meraih cita-cita. Mereka yang sudah berhasil meraih cita-cita, sudah pasti mereka bekerja keras dan terbiasa mendisiplinkan diri.

Melarang atau memarahi saja tidak cukup, karena hanya merubah sementara. Ia akan mau disiplin, atau mau belajar, jika mendapat pengawasan orang tuanya. Lepas pengawasan kembali kepada kebiasaan jeleknya. Ini artinya mindsetnya belum berubah. Jadi ubahlah mindset atau ubah pola pikirnya maka akan berubah pula pola kerjanya.

Setiap anak pasti memiliki cita-cita. Tugas para orang tua dan pendidik adalah bagaimana melogiskan cita-cita mereka menjadi kenyataan dan bukan sekedar khayalan. Cita-cita itu adalah tujuan hidup. Maka berikan pemahaman bahwa cita-cita itu bisa dicapai lewat disiplin, kerja keras, kreatif, serta dukungan semua pihak. Mindset ini yang harus dibangun sejak usia dini. Arahkan potensi mereka sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga apa yang mereka cita-citakan menjadi kenyataan 10 atau 20 tahun kemudian.

Bagaimana dengan siswa putus sekolah bisakah mereka meraih sukses ?

 Sangat bisa. Yang terpenting mereka punya keinginan kuat untuk meraih cita-cita yang sempat terputus. Dan titik tekannya bukan pada siswa putus sekolah, tetapi bagaimana pada akhirnya mereka memiliki ijazah baik formal maupun non formal. Jika mereka tidak ingin melanjutkan ke jenjang formal, kita akan tawarkan ke jenjang non formal sesuai dengan keahliannya. Sehingga nantinya keahliannya bisa menjadi profesi. Itu sebabnya kuliah bukan jaminan meraih sukses.

Ada sedikitnya 200 lembaga kursus yang sudah siap untuk bekerja sama dengan dinas pendidikan. Yang penting sejauh mana minat warga depok untuk melanjutkan pendidikan. Ini yang harus mereka sadari bahwa kedepan pendidikan merupakan bagian penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. Karena Indonesia akan dihadapkan pada perdagangan bebas, maka perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang terampil yang memiliki keahlian dibidang tertentu. Ini yang perlu mereka sadari pentingnya ijazah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Oleh karena itu Peran serta kepedulian masyarakat perlu dikuatkan untuk mengajak dan mencari warga dilingkungannya yang belum memiliki ijazah.

Agar masyarakat termotivasi bahwa kesuksesan itu tidak harus sekolah tinggi-tinggi, seperti apa upaya konkret Dinas Pendidikan? 

Dinas pendidikan terus mendorong melalui Gerakan Depok Belajar dengan membuka kelompok belajar (Kejar) Paket A, B, dan C sebanyak-banyaknya diseluruh kecamatan, secara gratis baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, agar mereka yang putus sekolah bisa mendapatkan ijazah. Kita juga terus berikan pemahaman tentang paradigma pendidikan yang tidak hanya sekedar formal an sich.

Kejar Paket C juga akan kita tambah dengan program kejuruan sesuai dengan pfrofesi yang mereka inginkan dan nantinya bisa lebih bermanfaat setelah mereka lulus. Apakah nantinya mereka akan bekerja dijalur formal, atau mengembangkan keahlian yang mereka miliki dengan berwirausaha atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Itu dikembalikan ke mereka. Dinas pendidikan hanya memfasilitasi saja. seperti misalnya Mukmin Hilman Hawali, lulusan Kejar Paket C tahun lalu yang lebih memilih untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan lulus seleksi perguruan tinggi negeri jurusan di Institut Tehnologi Sepuluh Nopember, jurusan Biologi.

Tahun ini kita juga tengah matangkan program sekolah berbasis peminatan yang kita mulai dari jenjang SD sampai SMA, sehingga masyarakat bisa memilih sekolah sesuai dengan bakat dan minat yang mereka inginkan. Salah satunya SMK Negeri 4 jurusan Kedirgantaraan dikecamatan Tapos yang tahun ini resmi kita buka. Semoga saja lulusan dari sekolah kejuruan tersebut bisa menjadi pilot yang handal yang membawa harum kota Depok. Semoga. (agus/syahrul)

MGMP GELAR IHT BAHASA SUNDA

0

SWARA PENDIDIKAN, Pancoranmas. Upaya untuk meningkatkan pemahaman kebudayaan lokal, khususnya kebudayaan Sunda,  Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat SMP pada Rabu (4/3/2015) menyelenggarakan In house Traning Bahasa Sunda yang berlangsung di Aula SMPN 1 Depok Pancoranmas.  Kegiatan yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok diikuti 75 Guru bahasa Sunda dari sekolah  tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK Negeri dan Swasta se-Kota Depok, dengan nara sumber Ujang Supriatna, Ahli Karawitan, Dr. Yayat Sudrayat, Dasentra, serta Amin dari BPBDK Propinsi Jawa Barat dengan  materi, Bahan Ajar, Metode, model pengajaran, dan penilaian mata pelajaran bahasa sunda.

Dalam sambutan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Ir. Herrry Pansiila Prabowo,mengatakan bahwa Pemerintah Kota Depok sangat konsen dalam pengembangan dan pelestarian budaya,

“melalui penyelenggaraan kegiatan Inhouse Traning Bahasa Sunda ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para pendidik sehingga nantinya dapat diterapkan dan diajarkan pada para peserta didik disekolah masing-masing,” kata Herry Pansila.

Herry menilai, bahwa bahasa adalah suatu anugerah yang diberikan oleh ALLAH SWT pada mahluk ciptaan-NYA hal itu dengan maksud adalah agar manusia bisa  berkomunikasi dengan-NYA. Sementara itu lanjut Herry, pada sisi lain bahwa timbulnya bahasa Daerah yang ada dibumi Nusantara kiranya dapat dijadikan sebagai  alat untuk mempersatukan  bangsa.

“Berbagai ragam Bahasa daerah yang ada dibumi Nusantara merupakan Citra kekayaan bahasa, berfungsi dan berperan dalam  memperhalus budi pekerti,” tandas Herry.

Sementara itu, Ketua Panitia Wahyu Hidayat mengatakan pelatihan ini untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan para guru bahasa sunda agar lebih kreatif dalam mengajar mata pelajaran bahasa sunda dan budaya sunda, Sehingga nantinya dapat meningkatkan kecintaan  para peserta didik akan budaya dan bahasa sunda itu sendiri. (Harlis. Foto dok SK)

 

MARCHING BAND GITA BAHANA GANESA SATRIA RAIH JUARA UMUM TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT

0
MARCHING BAND GITA BAHANA GANESA SATRIA

swarapendidikan.co.id (SUKMAJAYA) – Marching Band Gita Bahana Ganesa Satria milik SMP Ganesa Satria, Jalan Merdeka Raya Depok II Timur menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara Umum tingkat Provinsi Jawa Barat tingkat SMP dengan meerebut kategori General Effect, Analisis Percussion Line, Busana, Analisis Horn Line, Colour Guard, dan Field Commander di The Jungle Water Park Bogor, pada Rabu 18 Februari 2015 lalu, yang diselenggarakan DIVA CITRA MAHAGAYA, Pengurus Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Provinsi. Jawa Barat.

Kepala Sekolah SMP Ganesa Satria, Triadi Bayu Sakti, SPd.I kepada Soara Kota mengaku bersyukur atas prestasi yang diraih anak didiknya. Pasalnya menurut Bayu, Marching Band Gita Bahana Ganesa Satria ini baru pertama kali mengikuti lomba.

“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur sekali dengan prestasi yang diraih anak-anak kita ini. Awalnya, kita tidak menyangka serta tidak percaya bisa meraih juara umum, lantaran Marching Band kita ini belum lama berdiri, tepatnya pada November 2013 dan belum pernah mengikuti lomba. Namun nyatanya, kita coba-coba dan Alhamdulillah, kita langsung merebut juara umum,” ucap Bayu Sakti bersyukur.

Bayu juga berpesan kepada siswa didiknya yang telah membawa nama harum sekolah maupun Kota Depok untuk tidak cepat puas apa yang sudah dicapainya.

”Ke depan prestasi Marching Band ini tidak sampai di sini saja, melainkan lebih ditingkatkan lagi. Baik itu drum band maupun ekskul lainnya,” kata Kepala Sekolah yang sejak kecil hobby musik ini.

”Ga’ nyangka karena kita mampu mengalahkan sekolah lain yang sudah berpengalaman,” jawab Musdalifah Aini dan Devi Febriyanti, anggota Marching Band Gita Bahasa Ganesa Satria bangga.

Mereka juga berharap buat teman-teman lainnya agar prestasi yang berhasil ditorehkan ini tidak menjadikan cepat puas. Mereka juga akan terus berkatih agar bisa lebih baik lagi di event-event berikutnya. Amin. (Agus/foto.Dok.SP)

Dra Laksmi Gantini Pimpin SMAN 1 Depok

0

SWARA PENDIDIKAN, Pancoranmas.

Acara lepas – sambut Achmad Zarkasih dan Laksmi Gantini pada Jumat, (6/2/2015) dengan mengusung tema “Terima Kasih Atas dedikasi, Inspirasi dan Prestasi “ dimeriahkan dengan penampilan tarian daerah  serta musik band dari siswa-siswi SMAN 1.

 

Acara yang digelar di Aula SMA Negeri 1 tersebut dihadiri Kepala Seksi SMA Bidang Menegah Kejuruan  (Bid menjur), Jumait, M.Pd., Kepala SMAN 4 Dede Agus Suherman, Ketua Komite SMAN 1 Profesor Didin Muqodin, serta para guru SMAN 1 dan SMAN 4, dan para siswa-siswi SMAN 1.

 

Dalam amanat Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok yang disampaikan Kasie Menjur mengatakan, mutasi dan rotasi adalah sebuah kebutuhan organisasi. Peranan seorang kepala sekolah harus bisa meningkatkan mutu sekolah dan bersinergi dengan Komite Sekolah, guru dan siswa-siswi .

 

“Untuk itu kami atas nama Dinas Pendidikan  mengajak dan menghimbau serta mengharapkan agar sekolah dapat meningkatkan  kualitasnya guna menjadi sekolah unggulan di Kota Depok,” kata Kasie Menjur, Jumait.

 

Jumait juga mengucapkan selamat bertugas dan berkarya kepada Achmad Zarkasih yang memimpin SMAN 5 Sawangan Kota. “Semoga ditempat tugas yang baru  dapat meningkatkan prestasi.”

 

Achmad Zarkasih dalam sambutan meminta maaf bila selama memimpin ada hal yang kurang berkenan. Sementara dalam bekerja dirinya mempunyai moto bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Oleh karena itu, ia akan memberikan yang terbaik dimanapun, kapanpun, pada siapapun dirinya ditempatkan.

 

Sementara Laksmi Gantini, mengatakan bahwa untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan dalam  kemajuan meningkatkan prestasi pada anak didik, perlu dukungan seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan.

 

“Komite dan kepala sekolah harus bersinergi untuk membangun sekolah yang terbaik dan berkualitas.” Tandasnya. Ia menambahkan, “jabatan  Kepala sekolah adalah tugas tambahan pada seorang guru. Saya bertekad untuk melaksanakan amanat ini dengan penuh tanggung jawab memajukan sekolah ini,” tutup Laksmi. ( Harlis, foto dok SP )

 

KEHADIRAN MOBIL PERPUSTAKAAN KELILING DISAMBUT ANTUSIAS PELAJAR

0
KEHADIRAN MOBIL PERPUS
KEHADIRAN MOBIL PERPUS
KEHADIRAN MOBIL PERPUSTAKAAN KELILING DISAMBUT ANTUSIAS PELAJAR

SWARA PENDIDIKAN, Pancoranmas. Canangan Pemerintah Kota Depok untuk tingkatkan minat baca dikalangan pelajar dilakukan dengan mengadakan perpustakaan keliling keberbagai sekolah, salah satunya dengan menyambangi SMP Negeri 1. Kehadiran mobil Perpustakaan Keliling yang membawa 2500 koleksi buku dari berbagai sumber disambut antusias para siswa-siswi SMPN 1 Rabu, (4 Maret 2015).

Beberapa siswa yang sempat dimintai komentarnya oleh wartawan Soara Kota mengatakan bahwa mereka menyambut baik kehadiran perpustakan keliling yang hadir disekolah mereka.

”Selain dapat membantu menyalurkan minat baca, buku-buku yang ada di perpustakaan keliling menambah referensi bacaan kita, meskipun di sekolah sudah ada perpustakaan,” tutur Mia, salah satu siswa kelas VIII.

Mia berharap kunjungan ke sekolah dapat ditambah harinya. ”buku adalah jendela ilmu. Lewat buku kita dapat mengenal dunia lain. Oleh karena itu kalau bisa kehadiran perpustakaan keliling jadwalnya ditambah,” kata Mia lagi.

Ditempat yang sama, Kepala Seksi Arsip Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Depok, Versayleis mengatakan bahwa kegiatan Perpustakaan Keliling Kantor Arsip dan Perpustakaan telah  bersinergi dengan pelayanan Internet sehat Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Depok.

”Selain Perpustakaan Keliling dalam operasionalnya, setiap hari kita adakan relay ke sekolah-sekolah di 2 titik lokasi, sesuai program Kantor  Perpustakaan dan Arsip Kota Depok,” terang Versayleis.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Herry Pansila Prabowo yang dimintai komentarnya usai kunjungan mengatakan bahwa  dengan tradisi membaca akan sangat mempengaruhi tradisi berpikir seseorang.

”Mereka yang dibesarkan dalam keluarga dengan tradisi membaca akan memiliki peluang yang lebih besar dalam menyesuaikan diri dengan cara berpikir kritis dan ilmiah. Maka setiap orangtua sejatinya mesti dapat memberi teladan dan menanamkan tradisi membaca kepada anak-anaknya,” terang Kadis Pendidikan, Herry Pansila.

Herry berharap, para orangtua dan masyarakat dapat memberi contoh dan teladan dengan mengajak dan mendorong anak-anaknya agar ditanamkan minat baca pada anak dirumah dan lingkungan tempat tinggalnya. (Harlis, foto dok SP)

 

PERAIH JURNAS INKAI JAVIER DIAS GERRITS SIAP HARUMKAN SMAN 13

0

SWARA PENDIDKAN CIMANGGIS,

Javier Dias Gerrits Siswa kelas 10 SMAN 13 merasa bersyukur dapat mengembangkan bakat bela diri Karate (Inkai) saat melanjutkan di SMAN 13, pasalnya masih jarang sekolah lanjutan yang memberikan peluang untuk mengeksplor bakat dan minat siswa.

“Alhamdulillah pihak sekolah mendukung kegiatan beladiri dengan program ekskul karate Inkai yang dilaksanakan satu minggu satu kali,” ucap dia.

Kepada Soara kota putra tunggal yang akrab disapa Javier saat ditemui diruang Kepala Sekolah didampingi Ibundanya Asri Intan Ningtiyas serta Kepsek SMAN 13, mengakui selain dorongan dari orang tua, pihak sekolah turut andil mensupport kegiatan yang difasilitasi sekolah untuk persiapan mengikuti kejuaraan antar pelajar yang digelar tingkat kota dan propinsi,

”Insya Allah atas dukungan orang tua dan Kepala Sekolah untuk kejuaraan karate sampai tingkat nasionalpun, saya akan berusaha keras untuk meraih yang terbaik,”aku Javier penuh semangat.

Peraih Perak Kejuaraan Nasional (yang dilaksanakan di Bandung (27/2/2015) yang digelar Club Inkai, berusaha membawa harum lingkungan disekitarnya seperti halnya saat sebagai pelajar,

”dimanapun saya berada mudah-mudahan dapat mengharumkan nama sekolah dan kota sebagai tempat tinggal,” harapnya.

Diwaktu yang sama, Kepsek SMAN 13 yang akrab dipanggil Mahfudin kepada Soara kota mengatakan pentingnya pihak sekolah menyikapi setiap perbedaan potensi siswanya, sebab progress pendidikan telah mengakui kecerdasan majemuk setiap individu,

”kita mendukung setiap bakat dan minat siswa, itupun atas kerja sama dengan pihak orang tua, artinya peran komunikasi untuk kemajuan pendidikan dengan semua pihak terutama orang tua harus senantiasa dibicarakan, agar keinginan untuk mencapai prestasi anak tersebut dapat terarah,” dukung Mahfudin.

Menutup pembicaraan singkatnya Mahfudin berharap pihak pemkot yang diwakili Dinas pemuda dan olahraga serta organisasi KONI dapat melihat dengan jeli potensi dikalangan pelajar yang dapat membawa harum daerahnya,

”sekolah merupakan basis rekrutmen atlet, intinya kemampuan pengorganisasian dan pembinaan atlet butuh sinergitas dari semua pihak,” tandas Mahfudin yang pernah memimpin disalah satu sekolah swasta. (syahrul/foto/dok.SP)

 

KABID PNFI AJAK ANAK YANG SEDANG OJEK PAYUNG UNTUK SEKOLAH KEMBALI

0

SWARA PENDIDKAN, Balaikota .

Upaya Pemerintah Kota Depok menyisir anak putus sekolah dilingkungan masyarakat sekitar dalam rangka menuntaskan Program Wajib Belajar 12 tahun terus digiatkan. Salah satunya yang dilakukan Kepala bidang pendidikan non Formal dan informal (PNFI), Hj. Eneng Sugiarti yang mendapati 6 orang anak usia 7 – 14 tahun sedang menjajakan ojek payung dihalaman Balaikota pada Senin (23/2/2015).

 

Ke – 6 orang anak yang sehari-hari bekerja serabutan ini merupakan warga RT 05/ 020 Kelurahan Depok Pancoranmas. Berkat pendekatan persuasive, akhirnya mereka mau kembali melanjutkan sekolah di Pusat Kegiatan Belajar Masyrakat (PKBM) Pancoranmas.

 

“Mereka rata-rata tidak lulus SD, bahkan ada yang belum sekolah sama sekali. Makanya mereka akan kita ikuti sampai mereka mendapatkan ijasah kejar paket A. 2 orang di kelas 1, 1 orang di kelas 4,  1 orang  di kelas 5, dan  2 orang lagi dikelas 6,” tutur Hj. Eneng Sugiarti .

 

Eneng menambahkan, pihaknya sangat konsen terhadap program yang dicanangkan Pemerintah Kota Depok dalam mengentaskan Program Wajib Belajar 12 tahun bagi seluruh warga Kota Depok. Sehingga semua mempunyai  ijasah untuk kesejahteraan masa depan mereka.  Maka ketika dirinya menjumpai masih ada anak yang putus sekolah dan bekerja dalam usia sekolah, sudah menjadi kewajibannya untuk mengajak dan menyalurkannya agar anak-anak itu dapat sekolah kembali hingga jenjang tingkat sekolah menengah atas sampai mempunyai  Ijasah melalui kegiatan belajar (kejar) paket A, B, dan C. Demikian dikatakan Kabid PNFI, Hj. Eneng Sugiarti. (Harlis, foto dok SP)

 

Hj. Eti Susanti. MP.d GANTIKAN J. MARAKAY YANG MEMASUKI MASA PENSIUN

0

 SWARA PENDIDKAN, Sukmajaya.

Acara serah terima jabatan Kepala SDN Sukmajaya 31, dari Kepsek lama Drs J. Marakay. MM kepada Kepsek baru Hj. Eti Susanti. MP.d pada minggu lalu di Aula SD Negeri Sukmajaya 31 berlangsung lancar. Acara dihadiri Kepala UPTP TK/SD Kecamatan Sukmajaya Drs. Abdul Hamid, Kepala SDN Sukmajaya 31 yang baru dan yang lama,  Ketua PGRI Kecamatan Sukmajaya Aen Gusnaen Spd, Komite Sekolah, Pengawas, serta guru dan Siswa- Siswi SDN 31.

Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Sukmajaya, Drs Abdul Hamid MM, mengucapkan rasa terima kasih atas pengabdian Drs J Marakay, MM yang telah mengabdi selama 35 tahun menjadi PNS dalam membangun dunia pendidikan di Kota Depok yang kini memasuki masa pensiun.

Abdul Hamid juga meminta kepada pengganti J. Marakay, agar prestasi yang telah diukir di SD itu bisa terus ditingkatkan, minimal bisa dipertahankan. Kepada Kepsek yang baru tak lupa Hamid mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas. ”Tingkatkan prestasi demi kemajuan SD Negeri Sukmajaya 31 menjadi sekolah unggulan yang bisa mengangkat citra Dunia pendidikan di Kecamatan Sukmajaya,” tandas Hamid. (Harlis, foto dok SP)