Swara Pendidikan (Cilodong, Depok)– Sebanyak 250 orang tua siswa SMP Negeri 6 Depok, perwakilan dari kelas 7, 8, dan 9 mengikuti workshop parenting pada Kamis, 10 April 2025. Kegiatan mengusung tema “Membangun Sinergi Antara Sekolah, Orang Tua, dan Anak Serta Peran Orang Tua dalam Menghadapi Tantangan di Era Digital” berlangsung di aula sekolah dengan menghadirkan narasumber psikolog dari Universitas Indonesia, Nurul Aini Adinda Ettah, M.Psi.
Kepala SMPN 6 Depok, Hudaya menyampaikan bahwa tantangan pengasuhan anak di era digital semakin kompleks. Oleh karena itu, peran orang tua sebagai mitra sekolah menjadi sangat penting dalam mendampingi tumbuh kembang anak, baik dari segi akademik maupun karakter.
“Di era digital seperti sekarang, bukan hanya guru yang harus beradaptasi dalam metode pembelajaran, tetapi orang tua juga dituntut memahami bagaimana mengasuh anak dengan bijak,” kata Hudaya.
Dia menjelaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan ahli psikologi dalam membekali anak-anak agar siap menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

“Kami bekerja sama dengan psikolog dari UI serta para orang tua untuk menyelenggarakan parenting workshop ini. Harapannya, orang tua dapat memiliki pemahaman lebih dalam tentang pola pengasuhan yang tepat di tengah derasnya pengaruh digital,” jelasnya.
Hudaya juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter sejak dini. Menurutnya, anak-anak perlu ditanamkan nilai-nilai keimanan, harapan, dan kasih sayang untuk membentuk pribadi yang tangguh dan peduli terhadap sesama.
“Dengan iman, anak memiliki harapan, dan ketika menghadapi masalah, mereka tahu ke mana harus berdoa dan bersandar. Kasih sayang juga perlu diajarkan agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang penuh cinta terhadap sesama,” imbuhnya.
Dalam sesi workshop, Nurul Aini Adinda Ettah, M.Psi., memberikan materi mengenai pentingnya komunikasi efektif antara orang tua dan anak, serta strategi pengasuhan yang adaptif di era digital. Ia juga menjawab berbagai pertanyaan dari peserta seputar permasalahan yang sering dihadapi dalam mendampingi anak remaja. (Harlis)




