ADVERTISEMENT
  • BERITA UTAMA
    • NASIONAL
    • Klik Pendidikan
    • Info Guru
  • PUBLIKASI SEKOLAH
    • SMA
    • SMK
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • MI/DINIYAH
    • PAUD/TK
  • PROFIL SEKOLAH
    • SMK
    • SMA
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • TK/PAUD
    • MI/DINIYAH
  • GURU MENULIS
    • Artikel
  • TIPS N TRIK
  • RUANG SASTRA
    • Cerpen
    • Puisi
  • ULASAN BUKU
    • BAHAN AJAR
    • BUKU UMUM
  • KISAH / CERITA INSPIRATIF
  • PRESTASI SISWA/SEKOLAH
Swara Pendidikan
  • Login
Tuesday, October 21, 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Swara Pendidikan
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

MIKRO PLASTIK SEBUAH ANCAMAN MASA DEPAN

by SWARA PENDIDIKAN
15 August 2018
in Fokus
0
MIKRO PLASTIK SEBUAH ANCAMAN MASA DEPAN

Dadan Zulkifli, MM (Dosen Sekolah Tinggi Perikanan)

          
Drs. Dadan Zulkifli, MM (Dosen Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta)

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki pantai terpanjang di dunia dan mempunyai potensi sumberdaya alam yang sangat melimpah, haruslah bisa memanfaatkan hal tersebut secara berkelanjutan untuk masa depan bangsa ini. Sumberdaya alam yang ada di pesisir dan laut Indonesia sangatlah beragam, sehingga dapat menunjang kehidupan masyarakat, seperti pemanfaatan untuk kegiatan perikanan tangkap, kegiatan budidaya, maupun pariwisata. Sumberdaya alam di perairan ini sangat beragam mulai dari ikan sampai krustasea.  Kegiataan pemanfaatan sumberdaya alam oleh manusia tentu akan berdampak, baik itu positif maupun negatif. Adapun dampak negatif pemanfaatan sumberdaya tersebut adalah terjadinya penurunan (degradasi) pada ekosistem, khususnya ekosistem pesisir. Salah satu penyebab degradasi tersebut adalah sampah plastik yang terbawa arus dan terakumulasi di perairan dan bibir pantai.

Sebagian besar plastik diproduksi untuk memenuhi fungsi tertentu yang berperan dalam memenuhi seluruh kebutuhan hidup manusia. Namun, plastik dapat menjadi permasalahan yang berakibat besar terhadap lingkungan terutama dalam bidang perikanan dan kelautan, hal ini disebabkan karena tidak dapat dikendalikannya jumlah plastik yang masuk kedalam perairan. Plastik dibuang dan masuk ke laut sebagai hasil dari banyak kegiatan darat dan laut yang berbeda. Plastik terdistribusi keseluruh lautan, di permukaan air dan sedimen dasar laut, dari Kutub Utara ke Antartika. Sampah plastik akhirnya terakumulasi terbawa oleh arus laut akibat gyres. Sampah plastik yang terakumulasi di perairan akan menjadi mikroplastik. Mikroplastik berasal dari plastik dengan jenis polimer  sintetis yang berasal dari bahan bakar fosil atau biomassa. Mikroplastik adalah partikel mikroskopis yang lebih kecil dari plastik dan biasanya berukuran 1-5 mm. Mikroplastik hadir dalam bermacam-macam kelompok yang sangat bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, warna, komposisi, massa jenis, dan sifat-sifat lainnya.

Mikroplastik telah ditemukan di dalam tubuh berbagai organisme laut termasuk invertebrata, ikan, burung dan mamalia. Partikel-partikel ini masuk ke dalam lingkungan perairan laut, umumnya melalui aktifitas sungai tercemar yang menuju laut. Lingkungan laut di seluruh dunia saat ini telah mengalami kontaminasi dengan sebagian besar limbah plastik. Dominasi plastik yang dapat ditemukan saat ini terdapat  dalam dua bentuk yaitu sampah plastik besar, dan partikel plastik kecil yang disebut sebagai mikroplastik

Lebih Dari 260 Spesies Telan Sampah Laut

Mikroplastik berindikasi membahayakan organisme pada ekosistem di suatu perairan karena bahan tersebut akan masuk kedalam jaringan, terakumulasi dan menjadi racun. Lebih dari 260 spesies termasuk penyu, ikan, burung laut, mamalia, dan invertebrate, telah dilaporkan menelan sampah laut dan banyak yang kemudian mati seperti burung laut, kura-kura, ikan paus, lumba-lumba, duyung, ikan, kepiting, buaya, dan banyak spesies lainnya. Hal ini tentu saja sangat menghawatirkan karena ekosistem di pesisir merupakan ekosistem yang dinamis, yang saling berinteraksi satu sama lain antara darat dan laut dan juga memiliki keberagaman habitat.

BACA JUGA

Guru PAUD Se-Kota Depok Ikuti Pelatihan Pengembangan Keterampilan untuk Tangani Anak Berkebutuhan Khusus

Kombel Inklusi Tapos Adakan Pelatihan Layanan Pendidikan Inklusi bagi Guru SD Negeri dan Swasta

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Buka Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 11

Tenaga PKTT Wilayah Sukmajaya Sambut Aplikasi SIMANJA untuk Tingkatkan Kinerja

Saat ini mikroplastik telah menjadi sebuah masalah bagi kesehatan manusia, hal ini terjadi karena akumulasi mikroplastik dalam rantai makanan biota laut yang kemudian menjadi bahan konsumsi manusia. Mikroplastik terbagi atas dua bagian yaitu mikro primer dan mikro sekunder. Mikro primer yaitu plastik yang dilepaskan langsung ke lingkungan dalam bentuk partikel kecil. Contohnya seperti perlengkapan mandi, bahan kosmetik serta berasal dari abrasi plastik-plastik besar selama manufaktur. Mikro sekunder yaitu mikroplastik yang berasal dari degradasi barang-barang plastik yang lebih besar menjadi fragmen plastik yang lebih kecil setelah mencemari lingkungan laut. Contohnya seperti jaring ikan.

Mikroplastik memiliki tipologi yang bermacam-macam dan memiliki karateristik yang khas. Tipologi umum dari mikroplastik adalah polyethylene (PE), polypropylene (PP), polystyrene (PS), polyvinylchloride (PVC), polyamide (PA), polyethylene terephthalate (PET), polyvinyl alcohol (PVA). Menurut beberapa studi sekitar 10% sampah dari semua plastik yang baru diproduksi akan dibuang melalui sungai dan berakhir di laut. Potensi dari dampak sampah laut secara kimia cenderung meningkat seiring menurunnya ukuran partikel plastik (mikroplastik), sedangkan efek secara fisik meningkat seiring meningkatnya ukuran makrodebris (sampah makro).

Sampah Plastik, Indonesia Tertinggi Setelah China

Sampah di daerah pesisir merupakan suatu permasalahan yang kompleks yang dihadapi masyakarat pesisir. Sebagaimana kita tahu, Indonesia menjadi pembuang sampah laut plastik kedua terbesar di dunia setelah China, berdasarkan studi tahun 2010 yang dilakukan pada 192 negara pesisir. Oleh karena itu, penggunaan barang berbahan dasar plastik perlu dikurangi dan dilakukan pengelolaan. Diperkirakan 93 hingga 268 ton dari mikroplastik saat ini mengambang di lautan. Sedangkan untuk mikroplastik lain seperti akrilik yang lebih padat daripada air laut kemungkinan besar terakumulasi di dasar laut, yang berarti bahwa dalam jumlah besar mikroplastik dapat terakumulasi di dasar perairan sehingga ikut terlibat dalam proses rantai makanan.

Kondisi ini bila dibiarkan dalam jangka panjang tentu saja bisa membahayakan ekosistem laut dan peradaban manusia serta memberikan dapak negatif tidak saja secara ekologi dan habitat tetapi juga secara ekonomi dan sosial. Oleh karenanya mari kita jaga lingkungan kita dengan mengurangi penggunaan plastik dan tidak membuang sampahnya di sembarang tempat. ***

Penulis : Drs. Dadan Zulkifli, MM (Dosen Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Jumlah Pembaca: 847

BeritaTerkait

Guru PAUD Se-Kota Depok Ikuti Pelatihan Pengembangan Keterampilan untuk Tangani Anak Berkebutuhan Khusus
Fokus

Guru PAUD Se-Kota Depok Ikuti Pelatihan Pengembangan Keterampilan untuk Tangani Anak Berkebutuhan Khusus

by SWARA PENDIDIKAN
17 December 2024
0
0

Guru PAUD Se-Kota Depok Ikuti Pelatihan Pengembangan Keterampilan untuk Tangani...

Read more
Kombel Inklusi Tapos Adakan Pelatihan Layanan Pendidikan Inklusi  bagi Guru SD Negeri dan Swasta

Kombel Inklusi Tapos Adakan Pelatihan Layanan Pendidikan Inklusi bagi Guru SD Negeri dan Swasta

15 December 2024
0
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Buka Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 11

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Buka Lokakarya Festival Panen Hasil Belajar PGP Angkatan 11

9 December 2024
0

Tenaga PKTT Wilayah Sukmajaya Sambut Aplikasi SIMANJA untuk Tingkatkan Kinerja

8 November 2024
0

KCD Wilayah 2 Berencana Bangun 2 SMA Baru di Depok

2 August 2020
0

Gubernur Jawa Barat, Lantik 572 Kepala SMA, SMK, dan SLB di Jabar

11 July 2020
0
Next Post
SMK Negeri 2 Rutin Gelar Zikir dan Doa Setiap Rabu dan Kamis

SMK Negeri 2 Rutin Gelar Zikir dan Doa Setiap Rabu dan Kamis

ADVERTISEMENT
Swara Pendidikan

2025 © swarapendidikan.co.id

TENTANG KAMI

  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In