M. Thamrin : “Workshop ini merupakan moment yang tepat untuk meningkatkan kemampuan diri. Jadi pergunakan kesempatan dan kepercayaan ini sebaik mungkin”

Swara Pendidikan.co.id (SUKMAJAYA, DEPOK) – Sebanyak 60 guru mata pelajaran yang masing-masing terdiri dari 30 guru mapel IPS dan 30 guru mapel PKN tingkat SMP baik negeri maupun swasta se-Kota Depok yang memiliki integritas dan kompetensi mengikuti workshop atau pelatihan penyusunan soal USBN tahun 2017 dan penguatan pendidikan karakter MGMP 2017.
Kegiatan yang digelar selama 5 hari (Senin-Jumat) di SMPN 3 Depok ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan kota Depok, M. Thamrin. Senin (27/2/17).
Dalam dalam arahannya, Kadisdik kota Depok, M. Thamrin mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menunjuk dua organisasi profesi guru, yakni musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dan kelompok kerja guru (KKG) untuk menyusun 70-75 persen naskah soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Sedangkan pemerintah hanya menyisipkan 20-25 persen soal sebagai acuan standar nasional. Karena itu Kadisidk meminta agar para guru sebagai tenaga profesi harus bekerja secara professional dan meminta para guru untuk rajin membaca, belajar dan menulis.
Dia juga mengatakan, sekarang ini pemerintah sudah sangat memperhatikan kesejahteraan guru dengan memberikan sejumlah tunjangan, dan saatnya mereka yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Workshop ini merupakan moment yang tepat untuk meningkatkan kemampuan diri. Jadi pergunakan kesempatan dan kepercayaan ini sebaik mungkin,” tandas M. Thamrin.
Sementara itu, Ketua MGMP PKN kota Depok, Dra. Titik Sugihartilawati, MM yang ditemui SP mengatakan, pelatihan penyusunan soal USBN tahun 2017 ini sangat penting bagi setiap guru, sebab ini merupakan pengalaman pertama bagi forum MGMP sekaligus kepercayaan pemerintah yang telah memberikan kewenangan kepada guru sebagaimana diatur dalam UU (Sisdiknas). Selain juga dapat meningkatkan kemampuan setiap peserta didalam menulis untuk menyusun soal secara nasional.
”Guru MGMP inilah yang membuat soal secara mandiri berpedoman pada penyusunan soal berstandar nasional. Nantinya persentase soal USBN 70 – 75 persen buatan guru MGMP, sisanya itu dibuat oleh pusat,” terang Titik.
Lebih jauh Ketua MGMP PKN kota Depok yang juga Wakil Ketua Bidang Kesiswaan SMPN 3 Depok menjelaskan, Hasil semua master soal dari setiap MGMP akan digabungkan untuk diseragamkan.
”Ada 6 set yang akan kita buat. untuk ujian utama, ujian susulan dan sisanya cadangan. Itupun dalam setiap paket berbeda, karena kita membuat dua kurikulum, KTSP dan K-13,” ungkapnya kepada SP.
“Soal inilah yang nantinya akan digunakan oleh setiap sekolah dalam pelaksanan USBN 2017,” kata Titik lagi.
“Jadi semua siswa akan memiliki soal yang sama, tidak lagi sekolah yang membuat soalnya sendiri. Selain itu, untuk soal USBN hanya ditujukan dalam tiga mata pelajaran yakni, IPS, PKN dan Pendidikan ilmu agama (PAI),” pungkas Titik. (gus)
