Menyambut Masa Transisi Sekolah PAUD dan SD Saat MPLS

by Redaksi
2 Komentar 2130 Pembaca

Oleh: Awang Abdurrahman

 

Sesuai dengan episode ke-24 Merdeka Belajar, tentang Masa Transisi PAUD ke SD yang di dalamnya tertuang tiga target capaian, yaitu :

  1. Meniadakan Tes Calistung saat PPDB di SD.
  2. Masa MPLS di SD dilaksanakan 2 pekan.
  3. Penerapan 6 Pondasi dasar pada pembelajaran.

Untuk merealisasikan Target Capaian tersebut, khususnya saat pelaksanaan MPLS yang dua pekan, sepertinya sekolah perlu menyiapkan program, agar masa MPLS yang dua pekan ini benar-benar terarah dan dapat menghasilkan tujuan yang ingin di capai dari pelaksanaan MPLS tersebut.

Dinas Pendidikan Kota Depok berharap bahwa pelaksanaan MPLS ini diisi dengan program dan kegiatan yang mengarahkan pada pembiasaan-pembiasaan positif yang harus dilakukan oleh seluruh keluarga besar di sekolah tersebut, bagi Guru, siswa, dan seluruh orang tua murid. Nah Pembiasaan ini tidak hanya dilakukan saat pelaksanaan MPLS yang dua pekan saja, tetapi menjadi program pembiasaan yang terus menerus dilakukan di sekolah, sampai pada akhirnya dapat terbentuk Budaya Sekolah.

Salah satu pembiasaan yang penting untuk dilakukan adalah pembiasaan ber-etika sopan santun dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari. Hal ini perlu diterapkan sejak usia dini untuk membentuk disiplin positif. Peran orang tua di rumah dan guru di sekolah sangat penting untuk mengajarkan etika sopan santun kepada anak. Salah satunya dengan melakukan pembiasaan bertutur kata yang baik dalam berkomunikasi.

Pembiasaan bertutur kata yang baik dengan pemilihan kata-kata positif akan membentuk kepribadian anak dalam berkomunikasi dan bergaul dengan lingkungan masyarakat secara luas di masa mendatang. Dukungan dan bimbingan orang tua serta guru untuk membiasakan anak-anak bertutur kata secara baik dilakukan dengan cara memberi contoh, menuntun dan mengawasi komunikasi anak dalam pergaulan sehari-hari. Orang tua dan guru perlu melakukan kolaborasi yang selaras sehingga pembiasaan bisa dilakukan secara seimbang baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

Saat ini sepertinya dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari, banyak etika dalam bertutur kata dikalangan anak-anak yang harus di koreksi dan diperbaiki. Dikalangan anak-anak sekarang ini, sepertinya sudah menjadi biasa mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas mereka katakan di tempat umum, baik kepada teman maupun kepada orang yang lebih tua.

Mari kita tengok dalam keseharian mereka, sepertinya ada kata-kata positif yang hampir jarang bahkan nyaris tidak terdengar lagi. Kata-kata positif ini saya menyebutnya Tiga Kata Ajaib, yaitu : Kata Maaf, Tolong, dan Terima kasih.

Tiga kata ajaib ini jarang terdengar, bahkan nyaris tak terdengar. Ketika bersinggungan sama temannya mereka sulit mengeluarkan kata Maaf, Ketika membutuhkan bantuan temannya, mereka enggan mengucapkan kata Tolong, dan ketika sudah di bantu oleh temanya, di lupa mengucapkan Terima kasih.

Jadi wajar kalau kita menyimpulkan bahwa dalam kesehariannya anak-anak sudah banyak melupakan Tiga Kata Ajaib ini. Bahkan bukan hanya dikalangan siswa, dikalangan pendidikpun ada yang agak berat mengucapkan Tiga Kata Ajaib ini.

Maka dari itu, kami mengajak kepada seluruh guru dan orang tua siswa untuk bersama-sama membiasakan kembali mengucapkan Tiga Kata Ajaib ini yaitu : Tolong, Maaf, dan Terima kasih.

Untuk membiasakan ini kita perlu membuat kesehatan kepada murid dan anak-anak kita. Kesepakatan yang dituangkan dalam kesepakatan tertulis, baik di sekolah maupun di rumah. Setelah itu bagaimana merealisasikan dan mengevaluasi kesepakatan tersebut.

Kalau ini sama-sama kita lakukan bukan tidak mungkin akan terbentuk pembiasaan positif dan timbulnya empati dan rasa saling menghormati pada siswa sehingga akan membentuk karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia.

Langkah-langkah untuk mewujudkan Pembiasaan positif mengucapkan Tiga Kata Ajaib :

  1. Perkenalkan kepada siswa Tiga Kata Ajaib, yaitu : Tolong, Maaf, dan Terima kasih.
  2. Buat kesepakatan kepada siswa dan guru untuk menggunakan Tiga Kata Ajaib dalam keseharian mereka.
  3. Terapkan pembiasaan untuk Saling mengingatkan dikalangan siswa dalam penggunaan Tiga Kata Ajaib ini.
  4. Buat kesepakatan Reword and Funnisment
  5. Lakukan sekarang juga.

Tolak Ukur Keberhasilan Program Pembiasaan ini adalah :

  1. Tumbuhnya kesadaran siswa mengucapkan kata maaf bila melakukan kesalahan, tolong untuk meminta bantuan, dan terima kasih ketika bertanya dan meminta tolong.
  2. Siswa terbiasa mengucapkan dan menerapkan kata maaf, tolong dan terima kasih dan menuliskan melalui buku kecil setelah berkomunikasi dengan teman, guru dan orang tua.

Demikian, semoga kita dapat mewujudkan pembiasaan dan budaya positif ini dalam membentuk Karakter Peserta Didik yang mencerminkan Profile Pelajar Pancasila. Wassalam


Penulis: Awang Abdurrahman (Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Depok)

Baca juga

Tinggalkan Komentar

2 Komentar

Anonymous 16/07/2023 - 6:13 am

Tksh bpk ..sdh diingatkan kembali dg kata 3 ajaib nya smg kami bisa menerapkannya dan berupaya dg sebaik2nya utk membiasakan siswa/i menggunakan 3 kata ajaib sehingga menghasilkan siswa/i kita berkarakter…Aamiin ..tksh pa

Reply
Anonymous 16/07/2023 - 5:51 am

Salam dari SDN Cilangkap 8

Reply