Swara pendidikan (Bojongsari, Depok)- Yayasan Al Kamilah Bojongsari, Kota Depok menjadi tempat tinggal bagi anak anak yatim dan dhu’afa. Mereka disekolahkan sesuai tingkatannya, SD, SMP dan SMK. Menurut pimpinan Yayasan Al Kamilah, Ustadz Bahrudin, S.Ag, MM yayasan berdiri sejak Oktober 2012. “Seiring perkembangannya, kini Yayasan telah mengembangkan sayap dengan membuka cabang di daerah Sukabumi, Jawa barat,” kata Ustadz Bahrudin saat dikunjungi Awak media dikantornya pada Sabtu, 24 Februari 2024.
Adapun nama cabang yayasan adalah Al Kamilah 2, didirikan tepat 2018 di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, dengan lahan seluas 1 ha. Ustadz Bahrudin mengaku dengan dibukanya cabang Al Kamila 2 di Sukabumi, hanya ingin membantu anak anak yatim dan dhu’afa.
“Alhamdulillah, santri di sana malah lebih banyak dibandingkan Al Kamilah 1,” ucapnya. Ustadz menambahkan, di Sukabumi jumlah anak asuh berjumlah 80 orang, dari tingkat SD/MI, SMP dan SMA. “Tidak semua tinggal di asrama, ada 40 santri tinggal di asrama sedangkan 40 lainnya pulang pergi (PP),” imbuhnya.
Sementara Yayasan Al Kamilah 1 Depok, lanjutnya, anak-anaknya yang tinggal di asrama hanya 35 orang. Pendidikan mereka tingkat SD, SMP dan SMA. “Total anak anak Yayasan Al Kamilah 1 dan 2 sebanyak 115 orang,” terang Ustad.
Lebih lanjut, Ustadz Bahrudin memaparkan keberadaan Yayasan sejak awal berdiri bangunan asrama dan kantor yayasan hanya bangunan dari bambu. “Alhamdulillah sekarang bangunan sudah permanen dan dibangun dua lantai,” ungkapnya.
Ustadz Badrudin yang aktif menjadi dekan fakultas ekonomi Institut Agama Islam Depok (IAID) Al Karimiyah dan pengurus MUI Kecamatan Bojongsari dan Kota Depok kini fokus mengelola yayasan. Terbukti seiring berjalannya waktu, Al Kamilah 2 di Sukabumi pada awal luas arealnya hanya 1 ha, kini menjadi 3,5 ha.
Di area yayasan, selain dibangun masjid dan asrama, kata ustadz, lahan yang luas sudah dikembangkan menjadi perkebunan durian, alpukat dan singkong. Selebihnya, menjadi lahan pertanian padi, sayur mayur, cabai, serta budi daya ikan dan budidaya ternak kambing.
“Bahkan saat ini area yayasan sudah lebih dikembangkan menjadi obyek wisata dengan fasilitas kolam renang, home stay, camping ground, serta arung jeram karena keberadan area tersebut berada di kaki gunung halimun, dekat dengan sungai Citarik,” tuturnya.
Ustadz Badrudin mengatakan bahwa lahan wakaf produktif di Kamilah 2 ini hasilnya untuk kesejahteraan yatim, dhu’afa dan para lansia warga sekitar.
“Kami juga sudah melakukan bakti sosial secara rutin, santunan buat yatim dan dhu’afa di Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha dari 2019,” paparnya. Tidak hanya itu, yayasan juga telah mengadakan kegiatan sunatan massal 45 anak dan pengobatan secara gratis sebanyak 600 orang.
Ustadz Badrudin yang juga aktif sebagai mubaligh dan bimbingan umroh menjelaskan bahwa Kamilah 2 sekarang sudah mandiri, sedangkan Kamilah 1 belum bisa mandiri, namun dirinya yakin kedepan Kamilah 1pun bisa mandiri melalui usaha yang dikelolanya. “Inya Allah, sekarang sudah merintis usaha laundry,” ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional yatim dan dhu’afa di Kamilah 1 dan Kamilah 2, dari mulai biaya makan, pendidikan, kesehatan per bulan dianggarkan Rp 40 juta dengan jumlah yatim dan dhu’afa 115 anak..
“Saya bersyukur meski uang operasional besar, namun pada waktunya uang tersebut ada sesuai kebutuhan,” pungkasnya. (Dib)