Membentengi Remaja dengan Pondasi Agama dan Peraturan

by Redaksi
5 Komentar 764 Pembaca

Penulis: 

Marnie Septia Kurniawati, S.P., S.Pd. (SD Muhammadiyah 01 Kukusan, Beji-Depok)

 

Salah satu fakta yang terjadi saat ini adalah ditemukannya 266 anak di bawah umur mengajukan dispensasi nikah di pengadilan agama salah satu Kabupaten di Jawa Timur sepanjang tahun 2021. Angka tesebut naik dibandingkan tahun sebelumnya.

Mirisnya, humas pengadilan agama daerah tersebut menjelaskan bahwa rata-rata alasan mereka mengajukan dispensasi nikah itu lantaran hamil di luar nikah dengan usia yang bervariasi, 17, 18 bahkan ada yang 15 tahun. Jika dipersentasekan, sekitar 65% adalah hamil karena “kecelakaan” (MBA).

Sungguh miris, di tengah kemajuan teknologi dan meningkatnya kualitas pendidikan, perilaku negatif anak-anak dan remaja kerapkali muncul, akhlak mereka sangat jauh dari nilai-nilai agama dan norma yang berlaku di negeri ini.

Fakta tersebut menjadi PR bagi tiga figur penting dalam masyarakat yang sangat mempengaruhi sikap anak dan remaja yaitu orang tua, guru dan pemangku kebijakan atau pemerintah. Baik pusat maupun pun daerah. Harus ada sinergi yang kuat antara ketiganya. Masing-masing figur memiliki peran dalam membentuk kepribadian anak, dan mencegah terjadinya perilaku negatif anak dan remaja.

Orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam mendidik anak di rumah. Pembentukan kepribadian yang baik dan kuat, dihasilkan dari penanaman nilai-nilai keagamaan, moral, perhatian, kasih sayang dan disiplin.

Ketika anak menemukan hal yang tidak baik di luar rumah, ia tidak akan mudah terpengaruh, dan memiliki bekal pemahaman untuk membedakan perbuatan yang baik dan buruk.

Di lingkungan sekolah, guru hendaknya menjadi role model bagi siswa. Tidak sebatas menggugurkan kewajibannya mengajar anak-anak, tetapi juga mendidik mereka agar memiliki perilaku yang baik. Senantiasa berinteraksi dengan mereka dan menyelami karakteristik masing-masing siswa.

Selain itu, membangun kerja sama dengan orang tua untuk meningkatkan kualitas siswa (hasil belajar dan perilaku positif) dan mencari solusi bagi anak yang mempunyai masalah.

Aturan dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah, tak kalah pentingnya dalam membentuk dan mencegah terjadinya perilaku negatif anak dan remaja. Aturan yang jelas dan sanksi yang tegas harus diterapkan secara konsisten, agar perilaku anak dan remaja yang sangat mengkhawatirkan tersebut tidak terulang kembali.

Kota Depok yang kita cintai ini, menyandang predikat “Nindya” pada ajang penghargaan Kota Layak Anak pada tahun 2021 lalu. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan anak sangat diperhatikan dari sisi kebutuhan individu dan perkembangan psikologisnya.

Masyarakat yang ada di kota Depok, pada umumnya juga masih berpegang teguh kepada nilai-nilai budaya dan agama. Kondisi ini harus dipertahankan dan terus ditingkatkan melalui upaya preventif, misalnya dengan mengadakan seminar parenting, penyuluhan tentang ketahanan keluarga, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan lain-lain, agar anak memiliki tumbuh kembang yang sehat secara fisik dan mental, sehingga mereka menjadi remaja yang berkepribadian kuat dan tetap menggenggam erat norma-norma dan aturan agama.

Oleh karena itu, membentuk pribadi remaja yang memiliki akhlak mulia melalui penanaman nilai-nilai agama dan penegakan aturan oleh pemerintah, sangat penting untuk membentengi dan mencegah perbuatan buruk yang dapat merugikan semua pihak. ***

Baca juga

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel & foto di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi!!

5 Komentar

Anonymous 01/02/2022 - 2:14 am

Pondasi utama, dimulai dari keluarga. Kebaikan keluarga akan berpengaruh kepada kebaikan masyarakat, dan kebaikan masyarakat akan berpengaruh kepada kebaikan negara.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[at-Tahrîm/66:6]

Reply
Anonymous 06/02/2022 - 8:18 am

Benar… Terima kasih atas tanggapannya ☺🙏

Reply
Anonymous 30/01/2022 - 7:18 pm

Sepakat, penanaman nilai agama menjadi kunci menjaga anak2 kita dari perilaku buruk. Jangan sampai anak hanya menggunakan standar manfaat yang justru menjerumuskan pada hal yg berrentanagn dgn nilai agama

Reply
Anonymous 02/02/2022 - 11:02 am

Terima kasih, atas tanggapannya :)

Reply
Anonymous 02/02/2022 - 11:36 am

Terima kasih atas tanggapannya ☺🙏

Reply